Selasa 20 Jun 2023 10:52 WIB

Ukraina Masih Cari Pasokan Serangan Tambahan dari Barat

Rusia mengaku berhasil mematahkan serangan-serangan Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
 Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan pasukan Ukraina yang sedang dilatih untuk memimpin tank Challenger 2 di sebuah fasilitas militer di Lulworth, Dorset, Inggris, Rabu 8 Februari 2023.
Foto: Andrew Matthews/Pool via AP
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan pasukan Ukraina yang sedang dilatih untuk memimpin tank Challenger 2 di sebuah fasilitas militer di Lulworth, Dorset, Inggris, Rabu 8 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Laporan Ukraina berhasil merebut delapan desa menunjukkan kemajuan yang dicapai Kiev di sepanjang garis pertahanan Moskow. Namun, kesuksesan merebut kembali Desa Piatykhatky yang berjarak sekitar 90 kilometer dari pantai Laut Azov sangat signifikan.

Dalam pidato rutinnya, Senin (19/6/2023), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskky mengatakan ia terus berbicara dengan negara-negara Barat untuk mendapatkan lebih banyak senjata dan amunisi secepat mungkin.

Baca Juga

Sementara itu, Rusia yang berusaha mematahkan semangat Barat mengaku berhasil mematahkan serangan-serangan Ukraina dan merilis video yang menunjukkan pasukannya merebut senjata yang Barat kirim untuk Ukraina. Seperti tank produksi Prancis yang disita di wilayah Donetsk. Tapi Rusia tidak menyinggung Piatykhatky dalam videonya.

Ukraina mengakui, menggelar serangan balik ke garis pertahanan Rusia sepanjang 1.000 kilometer untuk merebut kembali 18 persen wilayahnya yang diduduki pasukan Moskow. Tapi Kiev berhati-hati mengendalikan arus informasi atas alasan keamanan.

Pengamat mengatakan tahapan utama serangan balik Ukraina belum dimulai. Kedua belah pihak tampaknya mengalami banyak kerugiaan dalam pertempuran akhir-akhir ini. Masing-masing pihak mengatakan lawannya mengalami kerugian yang lebih besar.

Ukraina mempersiapkan serangkaian...

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement