REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon mengatakan, mereka salah hitung nilai bantuan senjata yang dikirim ke Ukraina dalam dua tahun terakhir. Perhitungan Pentagon kelebihan 6,2 miliar dolar AS, sekitar dua kali lipat dari perkiraan awal. Surplus ini akan digunakan untuk paket keamanan pada masa depan.
Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan, peninjauan terperinci menemukan dinas militer salah hitung karena menggunakan catatan anggaran pengisian ulang atau replacement costs bukan book value peralatan persediaan Pentagon dalam menghitung biaya bantuan ke Ukraina.
Singh mengatakan perhitungan akhir menunjukkan terdapatkan kesalahan sekitar 3,6 miliar dolar AS di tahun fiskal 2023 dan 2,6 miliar pada tahun fiskal 2022 yang berakhir 30 September. Hasilnya Departemen Pertahanan memiliki anggaran lebih yang seharusnya digunakan mendukung Ukraina yang sedang menggelar serangan balik pada pasukan Rusia.
"Ini hanya akan kembali ke kantong uang yang sudah kami alokasikan untuk penarikan persedian Pentagon pada masa depan," kata Singh, Selasa (21/6/2023).
Saat ini Ukraina sedang menggelar serangan balik ke pasukan Rusia untuk merebut kembali daerah-daerah yang diduduki Moskow pada awal invasi Februari 2022 lalu. Sementara itu, Rusia membalas dengan membombardir Kiev dengan lusinan drone Shahed dari Iran.
Pentagon berulang kali menggunakan otoritas presiden untuk mengambil senjata, amunisi, dan peralatan militer lainnya dari persediaan. Sehingga dapat segera mengirim senjata yang dibutuhkan Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia tanpa melalui proses pembeliaan senjata.
Dalam perkiraan bantuan militer dikirim ke Ukraina pada 13 Juni lalu AS mencatat sudah memberikan bantuan keamanan sebesar 40 miliar dolar AS ke Ukraina. Tapi, perhitungan yang baru menemukan bantuan yang sudah dikirimkan kurang dari 34 miliar dolar AS.
Pemerintah tidak dapat mengungkapkan angka pastinya jumlah uang yang dikeluarkan untuk Inisiatif Bantuan Ukraina. Anggaran jangka panjang untuk membiayai pembelian senjata, termasuk sistem pertahanan udara besar.
AS sudah empat kali menyetujui bantuan militer ke Ukraina dalam merespons invasi Rusia. Totalnya mencapai sekitar 113 miliar dolar AS, sebagian untuk mengganti senjata-senjata dari gudang senjata AS yang dikirim ke Ukraina.
Pada Desember lalu, Kongres AS kembali menyetujui bantuan militer sebesar 45 miliar dolar AS untuk Ukraina dan sekutu-sekutu Nato. Meskipun paket tersebut dirancang untuk bertahan hingga akhir tahun fiskal pada bulan September, banyak hal bergantung pada kejadian di lapangan, terutama saat serangan balasan baru meningkat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika