Kamis 22 Jun 2023 18:56 WIB

Cina Kini Lebih Populer di Kalangan Anak Muda Arab

Negara-negara Arab, frustrasi dengan kepentingan AS yang terus didesakkan di kawasan.

Raja Salman dan Presiden Cina Xi Jinping
Foto:

Meski popularitas Cina meningkat, dua pertiga anak muda Arab yang disurvei masih percaya AS menjadi sekutu penting dibandingkan Cina dan Rusia dalam lima tahun mendatang. Soal menurunnya pamor AS, pengamat menyatakan penyebabnya kebijakan AS yang tak populer. 

Terutama kebijakan AS yang selalu memihak pada Israel, yang dalam survei tersebut ditemukan Israel menjadi musuh nomor wahid bagi responden. Tak seperti AS, Beijing membawa agende di kawasan Timur Tengah dengan fokus pada ekonomi. 

Pernyataan bersama sebanyak 4.000 kata antara Arab Saudi dan Cina pada Desember lalu menekankan, mereka akan mempertahankan prinsip tak saling mencampuri urusan dalam negeri, hukum internasional, dan prinsip dasar dalam hubungan internasional. 

Cina telah menjelma menjadi mitra dagang terbesar negara-negara pengekspor minyak. Nilai dagang dengan Saudi tercatat 4,1 miliar dolar AS pada 2001 menjadi 87,3 miliar dolar AS pada 2021. Nilainya lebih dari angka dagang gabungan AS dan Uni Eropa. 

Pada April, Cina menawarkan diri memediasi antara Palestina dan Israel. Pekan lalu, Presiden Xi Jinping menerima kunjungan empat hari Presiden Palestina Mahmud Abbas dengan sambutan penghormatan militer.  

 

Abbas belum mengunjungi Gedung Putih. Pada sidang Majelis Umum PBB belum lama ini, ia juga gagal bertemu dengan pejabat AS. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga belum diundang ke Gedung Putih oleh Presiden Joe Biden. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement