Jumat 23 Jun 2023 11:15 WIB

Anggota Kongres AS Desak Biden Bahas HAM dengan Narendra Modi

Narendra Modi melakukan pertemuan dengan Joe Biden di Gedung Putih.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Presiden AS Joe Biden (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi selama pertemuan di Oval Office Gedung Putih di Washington, DC, AS, 22 Juni 2023. Para pemimpin AS dan India akan mengumumkan serangkaian pertahanan dan komersial kesepakatan yang dirancang untuk meningkatkan hubungan militer dan ekonomi antara negara mereka selama kunjungan kenegaraan Modi, kata pejabat senior AS.
Foto: EPA-EFE/Al Drago
Presiden AS Joe Biden (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi selama pertemuan di Oval Office Gedung Putih di Washington, DC, AS, 22 Juni 2023. Para pemimpin AS dan India akan mengumumkan serangkaian pertahanan dan komersial kesepakatan yang dirancang untuk meningkatkan hubungan militer dan ekonomi antara negara mereka selama kunjungan kenegaraan Modi, kata pejabat senior AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebanyak 75 legislator dari Partai Demokrat mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membahas hak asasi manusia dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. Kunjungan kenegaraan Modi dibayangi pertanyaan soal pelanggaran hak asasi manusia di bawah kepemimpinan Modi.

Tiga anggota Partai Demokrat dari sayap progresif Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar dan Rashida Tlaib mengajak terpilih lainnya memboikot pidato Modi di Kongres.

Baca Juga

"Saya mengajak rekan-rekan saya yang mendukung pluralisme, tolernasi, dan kebebasan pers, bergabung dengan saya melakukan hal yang sama," kata  Ocasio-Cortez di Twitter, seperti dikutip Aljazirah, Kamis (22/6/2023).

Saat ditanya mengenai banyaknya kelompok hak asasi manusia yang menuduh pemerintah Modi, membatasi kebebasan berekspresi, mendiskriminasi minoritas, dan membungkam kritik. Dengan nada menantang Modi mengatakan ia "terkejut" dengan kritik itu.

"Kami selalu membuktikan demokrasi kami dapat terlaksana, dan ketika saya katakan terlaksana, ini terlepas dari kasta, keyakinan, agama, gender, sama sekali tidak ada ruang untuk diskriminasi," kata Modi di Gedung Putih.

"Ketika anda berbicara mengenai demokrasi, bila tidak ada nilai manusia dan kemanusiaannya, tidak ada hak asasi manusia, itu bukan demokrasi," kata Modi yang jarang menjawab langsung pertanyaan wartawan.

Dalam wawancaranya dengan CNN pada Kamis kemarin, mantan Presiden AS Barack Obama mengatakan India berisiko "terpecah belah" bila hak-hak minoritas muslim tidak dihormati.

"Saya pikir benar bila presiden bertemu Perdana Menteri Modi kemudian perlindungan minoritas Muslim di India mayoritas Hindu sesuatu yang pantas disinggung," kata Obama.

Saat pertemuan itu seorang pejabat AS mengatakan Biden akan mengangkat isu hak asasi manusia tanpa "mencela, menguliahi, atau memarahi" pemimpin India.

Pemerintah AS menjabarkan daftar kesepakatan yang diharapkan ditandatangani dalam kunjungan Modi. Mulai dari bidang semikonduktor, mineral penting, teknologi, kerja sama luar angkasa dan kerja sama pertahanan dan perdagangan.

AS juga ingin India menjauh dari Moskow termasuk ketergantungannya pada ekspor senjata Rusia. India masih netral dalam perang Rusia di Ukraina. New Delhi memilih abstain dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB untuk menentukan resolusi mengecam invasi Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement