Ahad 25 Jun 2023 08:46 WIB

Akhiri Pembelotan, Pemimpin Pasukan Wagner Setuju Pindah ke Belarusia

Pasukan Wagner yang tak terlibat pembelotan akan teken kontrak dengan Kemenhan Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Pemimpin pasukan tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko memediasi konflik Rusia dan Prigozhin.
Foto:

Keputusan Prigozhin menarik pasukannya mundur diambil setelah melakukan pembicaraan dengan sekutu Putin, yakni Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Kantor Kepresidenan Belarusia mengungkapkan, setelah berbincang dengan Lukashenko, Prigozhin setuju untuk meredakan situasi.

"Mereka ingin membubarkan perusahaan militer Wagner. Kami memulai pawai keadilan pada tanggal 23 Juni. Dalam 24 jam, kami mencapai jarak 200 kilometer dari Moskow. Saat ini, kami tidak menumpahkan setetes darah pejuang kami," kata Prigozhin dalam pesan audio yang dirilis layanan persnya Sabtu (24/6/2023).

"Sekarang saatnya telah tiba ketika darah bisa ditumpahkan. Memahami tanggung jawab (atas kemungkinan) bahwa darah orang Rusia akan tumpah di satu sisi, kami membalikkan barisan kami dan kembali ke kamp lapangan seperti yang direncanakan," tutur Prigozhin.

Sebelum pesan Prigozhin dirilis, sebanyak 5.000 tentara Wagner dilaporkan telah mencapai pinggiran Moskow melalui jalan darat. Mereka dipimpin komandan senior Wagner bernama Dmitry Utkin. Seorang sumber mengungkapkan, rencana Wagner adalah mengambil posisi di daerah padat bangunan di Moskow.

Aksi pembelotan tentara bayaran Wagner terhadap Rusia dimulai pada Jumat (23/6/2023). Pasukan Wagner sebelumnya diketahui bertempur bersama tentara Rusia melawan militer Ukraina. Wagner berperan besar dalam membantu Rusia memenangkan pertempuran di wilayah Bakhmut bulan lalu.

Menurut Prigozhin, aksi pembelotan diambil karena militer Rusia telah melancarkan serangan udara yang menyebabkan sejumlah besar pasukannya tewas. Prigozhin menarik ribuan pasukannya dari garis depan pertempuran dengan Ukraina kemudian bergerak menuju Moskow.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement