Jumat 30 Jun 2023 09:34 WIB

112 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas di Meksiko

Kematian terkait gelombang panas secara keseluruhan meningkat hampir tiga kali lipat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Otoritas kesehatan Meksiko mengatakan setidaknya ada 112 kematian terkait gelombang panas sepanjang tahun ini.
Foto: AP
Otoritas kesehatan Meksiko mengatakan setidaknya ada 112 kematian terkait gelombang panas sepanjang tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Otoritas kesehatan Meksiko mengatakan setidaknya ada 112 kematian terkait gelombang panas sepanjang tahun ini. Laporan yang dirilis pada Rabu (28/6/2023) malam tersebut menunjukkan lonjakan yang signifikan dalam kematian terkait gelombang panas dalam dua minggu terakhir.  

Sepanjang tahun ini, kematian terkait gelombang panas secara keseluruhan meningkat hampir tiga kali lipat dari 2022. Kematian mencapai puncaknya pada minggu 18-24 Juni, dengan 69 kematian dalam satu minggu secara nasional. Suhu di beberapa bagian Meksiko telah meningkat hingga lebih dari 105 derajat Fahrenheit atau 40 derajat Celcius dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga

Pada 11-17 Juni juga sangat buruk, dengan 31 kematian di seluruh negeri. Sepanjang tahun ini, jumlah kematian terbesar akibat sengatan panas dan dehidrasi terjadi di negara bagian perbatasan utara Nuevo Leon, rumah bagi pusat industri Monterrey.

Presiden Andrés Manuel López Obrador mengatakan, laporan peningkatan kematian terjadi akibat gelombang panas tidak benar. Dia menuding laporan itu sebagai bagian dari kampanye media melawan pemerintahan.

 “Ada tren jurnalisme kuning yang mengkhawatirkan,” kata López Obrador, mengutip angka kematian yang lebih rendah yang sudah ketinggalan zaman saat itu.

 Tingginya jumlah kematian terkait gelombang panas tampaknya tidak hanya disebabkan oleh suhu tinggi, tetapi juga karena keterlambatan awal hujan musiman yang biasanya datang pada pertengahan Juni. Departemen Kesehatan tidak segera menanggapi permintaan komentar atas keterlambatannya dalam melaporkan korban jiwa.

Selain itu, tidak diketahui mengapa presiden mengira kematian itu adalah masalah politik. Kemungkinan karena  beberapa media melaporkan klaim bahwa beberapa kematian disebabkan oleh pemadaman listrik di beberapa rumah korban. López Obrador adalah pembela setia utilitas listrik milik negara.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement