Selasa 04 Jul 2023 23:07 WIB

Persulit Bantuan Medis, Israel Hancurkan Jalanan Menuju Kamp Pengungsi Jenin

Paramedis Palestina terpaksa berjalan kaki.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Warga Jenin di Tepi Barat, Palestina, 4 Juli 2023.
Foto:

“Kami telah bekerja selama 15 jam dan pasien terus berdatangan. Ini adalah operasi militer yang sangat lama, namun masih ada korban yang tidak dapat dihubungi. Staf layanan kesehatan harus diizinkan untuk mengakses pasien tanpa hambatan,” tambah Arsenijevic.

Menurut Arsenijevic, operasi penyerbuan dan penggerebekan yang dilakukan Israel di Jenin semakin sering terjadi. “Penggunaan helikopter serang dan serangan drone di daerah padat penduduk menunjukkan peningkatan intensitas yang nyata dan sangat keterlaluan,” ucapnya.

Dia menambahkan, penggerebekan di kamp pengungsi Jenin mulai mengikuti pola yang biasa. “Ambulans ditabrak oleh mobil lapis baja dan pasien serta staf kesehatan secara rutin ditolak masuk dan keluar ke kamp,” ujarnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) turut mengonfirmasi keterangan DWB tentang dipersulitnya akses bagi personel medis menuju Jenin. “Penanggap pertama telah dicegah memasuki kamp pengungsi (Jenin), termasuk menjangkau orang-orang yang terluka parah,” ungkap Juru Bicara WHO Christian Lindmeier, mengacu pada pembatasan yang diberlakukan oleh pasukan Israel.

Juru Bicara Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan (OCHA) Vanessa Huguenin mengungkapkan, tiga anak di bawah umur termasuk di antara para korban tewas di kamp Jenin. Namun dia menolak mengungkapkan usia ketiga anak tersebut.

"Kami khawatir dengan skala operasi udara dan darat yang terjadi di Jenin di Tepi Barat yang diduduki, dan serangan udara menghantam kamp pengungsi yang padat penduduk," kata Huguenin.

sumber : Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement