Sabtu 15 Jul 2023 13:38 WIB

Skandal Korupsi Terbesar Singapura Libatkan Menteri Transportasi dan Taipan Properti

Singapura menghadapi kasus korupsi terbesar yang menjerat pejabat dan konglomerat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Singapura menghadapi kasus korupsi tingkat tinggi terbesar yang menjerat seorang pejabat pemerintah dan taipan properti.
Foto: IST
Singapura menghadapi kasus korupsi tingkat tinggi terbesar yang menjerat seorang pejabat pemerintah dan taipan properti.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA --  Singapura menghadapi kasus korupsi tingkat tinggi terbesar yang menjerat seorang pejabat pemerintah dan taipan properti. Menteri Transportasi Singapura, S. Iswaran dan Direktur Pelaksana Properti Hotel, Ong Beng Seng ditangkap pada Selasa (11/7/2023), kemudian dibebaskan dengan jaminan.

Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap Iswaran. Kasus korupsi ini jarang terjadi di Singapura. Negara ini merupakan pusat keuangan Asia teratas yang pemerintahannya dikenal bebas korupsi.  Para menteri kabinet menerima gaji tinggi untuk mencegah korupsi. Bahkan gaji tahunan beberapa menteri melebihi 1 juta dolar Singapura atau setara 758 ribu dolar AS.

Baca Juga

Paspor Iswaran telah disita, tetapi CPIB mengizinkan Ong keluar dari Singapura pada Jumat (14/7/2023). Ong dikenal sebagai sosok yang membawa balapan bergengsi Formula Satu ke Singapura. Perusahaan Ong, Hotel Properties Ltd mengatakan, Ong bekerja sama dengan lembaga antikorupsi.

"CPIB menilai dan menyetujui permintaan Ong untuk bepergian ke luar negeri. Jumlah jaminan Ong juga dinaikkan menjadi 100 ribu dolar Singapura. Sekembalinya (dari luar negeri) Ong diharuskan melapor ke CPIB dan menyerahkan paspornya ke biro," kata CPIB.

Hotel Properties Ltd yang terdaftar di Singapura mengatakan, tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap Ong. Perusahaan menambahkan, Ong diminta oleh CPIB untuk memberikan informasi tentang interaksinya dengan Iswaran.

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengatakan, dia telah menginstruksikan Iswaran untuk mengambil cuti sampai penyelidikan selesai. Kantor Perdana Menteri pada Kamis (13/7/2023) mengatakan, Iswaran tidak diizinkan meninggalkan Singapura selama penyelidikan dan dia tidak akan memiliki akses ke sumber daya resmi atau gedung pemerintah.

Perusahaan Ong memiliki sekitar 38 hotel dan resor yang beroperasi di bawah merek-merek yang mencakup COMO, Four Seasons, Hard Rock Hotels dan Concorde. Saham Hotel Properties Ltd turun sebanyak 7 persen karena kasus korupsi tersebut. Ong adalah pengusaha kelahiran Malaysia, dan istrinya, Christina, memiliki kekayaan bersih sebesar 1,75 miliar dolar AS pada 2022, menurut Forbes.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement