Selasa 08 Aug 2023 10:33 WIB

Ribuan Bus Evakuasi Peserta Jambore Korsel Hindari Topan Khanun

Topan Khanun diperkirakan menerjang Korsel pada Kamis mendatang.

Peserta Jambore Pramuka Dunia dievakuasi dari lokasi perkemahan di Buan, Korea Selatan, Selasa (8/8/2023).
Foto: Na Bo-bae/Yonhap via AP
Peserta Jambore Pramuka Dunia dievakuasi dari lokasi perkemahan di Buan, Korea Selatan, Selasa (8/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BUAN – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (8/8/2023), mulai mengevakuasi ribuan remaja peserta World Scout Jamboree dari bumi perkemahan di wilayah barat laut. Mereka dipindahkan sejumlah area aman menjelang datangnya topan Khanun. 

Sejumlah pejabat Korsel menyatakan, lebih dari 1.000 bus dikerahkan untuk mengevakuasi 36 ribu peserta jambore yang berasal dari 150 negara dari bumi perkemahan. Topan Khanun yang telah menghantam selatan Jepang, diperkirakan melanda wilayah selatan Korsel. 

Baca Juga

Kemungkinan topan tersebut akan menerjang wilayah tersebut pada Kamis mendatang. Evakuasi ini merupakan tantangan berikutnya setelah ratusan peserta sebelumnya jatuh sakit akibat serangan hawa panas ekstrem. 

Akibat hawa panas ekstrem, kontingen dari AS dan Inggris memutuskan meninggalkan acara lebih awal akibat kejadian tersebut. Bagi World Organization of the Scout Movement, kondisi seperti sekarang merupakan tantangan pertama yang mereka alami. 

‘’Ini pertama kalinya dalam lebih dari 100 tahun  World Scout Jamborees mengahadapi serangkaian tantangan seperti saat ini,’’ ujar  Ahmad Alhendawi, sekjen World Organization of the Scout Movement, dalam sebuah pernyataan. 

Delapan kota dan provinsi termasuk Seoul dan Gyeonggi disiapkan untuk menampung peserta yang dievakuasi itu. Menurut kantor berita Yonhap, 4.000 peserta direncanakan tetap berada di Provinsi North Jeolla di mana bumi perkemahan berada. 

Penyelenggaran jambore menuturkan, sebagian besar peserta akan menempati kamar secara sendiri atau bersama dengan satu peserta lainnya. Pada Senin, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol memerintahkan tim respons darurat untuk melakukan langkah yang diperlukan. 

Berdasarkan jadwal resmi, jambore direncanakan berlangsung hingga 12 Agustus mendatang. Menteri Kesetaraan Gender Kim Hyun-sook yang bertanggung jawab atas kegiatan ini tetap menginginkan jambore berlangsung sesuai jadwal. 

Dengan tawaran sejumlah program alternatif dan pertunjukan K-Pop kepada para peserta jambore. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement