Kamis 10 Aug 2023 11:29 WIB

Capres Ekuador Villavicencio Tewas Akibat Pandangan-Pandangan Kritisnya?

Villavicencio mendapatkan tiga tembakan di bagian kepalanya.

Calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio ditembak hingga tewas saat kampanye, Rabu (9/8/2023).
Foto: AP
Calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio ditembak hingga tewas saat kampanye, Rabu (9/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO – Calon presiden Ekuador Fernando Villavicencio ditembak mati saat melakukan kampanye pada Rabu (9/9/2023) malam di bagian utara Quito. Pelaku penembakan juga akhirnya meninggal akibat luka tembak pihak berwenang. 

Media lokal menyebutkan, kematian Villavicencio akibat tembakan tetapi Kementerian Dalam Negeri Ekuador tak memberikan respons ketika ditanya mengenai detail pembunuhan yang menimpa capres tersebut. 

‘’Untuk kenangan dan perjuangannya, saya yakin kejahatan ini akan mendapatkan hukuman. Pelaku kejahatan terorganisasi ini mungkin telah menghilang tetapi hukum akan dijatuhkan kepada mereka,’’ kata Presiden Ekuador Guillermo Lasso. 

Menyusul penembakan itu, Lasso melakukan pertemuan darurat dengan pejabat keamanan. Surat kabar utama Ekuador, El Universo melaporkan Villavicencio mendapatkan tiga tembakan di bagian kepalanya. 

Sejumlah video yang diposting di media sosial memperlihatkan, sang capres berjalan meninggalkan acara kampanye dikelilingi pengawal. Ia kemudian memasuki sebuah truk putih, selanjutnya terdengar suara tembakan. 

Foto dan tayangan video dari acara kampanye memperlihatkan suasana kacau. Massa berhamburan mencari perlindungan di bangunan tempat kampanye setelah mendengar sejumlah tembakan yang dilepas oleh pelaku pembunuhan. 

Sembilan orang termasuk calon anggota parlemen serta dua polisi terluka dalam serangan itu. Setelah insiden penembakan, Patricio Zuquilanda, penasihat kampanye  Villavicencio, mengungkapkan sebelumnya sang capres mendapat ancaman pembunuhan. 

Hal ini sudah dilaporkan ke pihak berwenang. Zuquilanda menyeru kalangan internasional bertindak menentang kekerasan di Ekuador. Ia merujuk pada kian meningkatnya kekerasan dan penyelundupan obat terlarang. 

‘’Rakyat Ekuador menangis dan terluka. Politik mestinya tak menyebabkan kematian anggota masyarakat manapun,’’ katanya menegaskan. 

Partai di mana Villavicencio bernaung, Movimiento Construye mengungkapkan orang-orang bersenjata menyerang kantor mereka di Quito dalam kejadian terpisah. Mereka mempertimbangkan menghentikan kampanya karena kekerasan ini. 

Villavicencio kerap mengkritik Correa ....

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement