REPUBLIKA.CO.ID, VANCOUVER -- Ibu kota Northwest Territories Kanada hampir kosong setelah hampir semua penduduk kota dengan lebih dari 20 ribu orang melarikan diri. Mereka kabur dari kejaran kobaran api yang membakar di wilayah itu.
Ribuan orang lainnya di selatan British Columbia disuruh meninggalkan rumah, sementara petugas pemadam kebakaran berjuang melawan api yang terus membesar yang membakar rumah-rumah. Pejabat di Northwest Territories mengatakan pada Jumat 18/8/2023) malam, bahwa sekitar 19 ribu orang telah meninggalkan Yellowknife dalam waktu kurang dari 48 jam. Sekitar 15 ribu orang mengemudi dalam konvoi dan 3.800 berangkat dengan penerbangan darurat.
Sekitar 6.800 orang di delapan komunitas lain di Northwest Territories telah mengevakuasi rumahnya, termasuk komunitas kecil Enterprise, yang sebagian besar hancur. Para pejabat mengatakan semua orang berhasil keluar hidup-hidup.
“Saya menggambarkan hari ini sebagai sprint maraton lainnya. Ini menguras tenaga dan, sayangnya, belum reda,” kata Walikota Yellowknife Rebecca Alty.
Sekitar 2.600 orang masih berada di kota dengan 1.000 di antaranya adalah pekerja penting. Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Shane Thompson mengatakan, situasi kebakaran hutan tetap kritis dan personel non-darurat yang tinggal membahayakan diri sendiri dan orang lain.
"Tolong keluar sekarang," kata ujar Thompson.
Jalanan hampir kosong dan toko tutup. “Ini adalah kota hantu,” kata Kieron Testart yang pergi dari pintu ke pintu di komunitas First Nation Dettah dan NDilo di dekatnya untuk memeriksa orang.
Sebuah toko kelontong dan apotek tetap buka pada Jumat, tetapi diperkirakan akan tutup. SPBU terakhir yang masih beroperasi tutup pada sore hari. Satu bar masih terbuka, menarik pekerja yang kelelahan di akhir shift panjang.
“Ini seperti minum segelas bir di ujung dunia,” kata Testart.
Temperatur yang lebih dingin dan kelembapan yang lebih tinggi membantu petugas pemadam kebakaran mencegah kebakaran hutan pada Jumat. Petugas informasi kebakaran Mike Westwick menyatakan, kondisi itu menahan kebakaran 15 kilometer barat laut pinggiran kota.
"Untuk pertama kalinya dalam beberapa saat, kami mendapat sedikit bantuan dari cuaca," kata Westwick.
Tapi Westwick memperingatkan, pejabat darurat masih khawatir kondisi cuaca dapat berubah. Api yang masih berkobar masih dapat merambat ke batas kota.
Sebanyak 11 tanker udara menurunkan air ke api dan pesawat lain menjatuhkan penghambat api. Garis api sepanjang 10 kilometer digali, dan petugas pemadam kebakaran mengerahkan selang sepanjang 20 kilometer dan sejumlah besar pompa dalam pertempuran untuk mencegah api.
"Ini adalah operasi air berat paling luas yang pernah kami lihat di wilayah itu," kata Westwick.
Kebakaran yang disebabkan oleh petir lebih dari sebulan yang lalu ini luasnya sekitar 1.670 kilometer persegi. "Tidak akan hilang dalam waktu dekat," kata Westwick.
Westwick mengatakan, kobaran api telah melewati tiga jalur penahanan yang berbeda, dipicu oleh cuaca kering dan hutan lebat. Ratusan kilometer selatan Yellowknife, rumah-rumah terbakar di West Kelowna, British Columbia, sebuah kota berpenduduk sekitar 38 ribu jiwa. Kondisi ini terjadi setelah kebakaran hutan tumbuh secara eksponensial lebih buruk dari yang diperkirakan dalam semalam.
Gubernur British Columbia David Eby mengumumkan keadaan darurat untuk provinsi tersebut karena situasi kebakaran yang berkembang pesat. “Kami menghadapi situasi yang sangat menantang di hari-hari mendatang,” kata Eby.
Eby mengatakan, keputusan itu akan memberi pihak berwenang sejumlah alat hukum, termasuk kekuatan untuk mencegah orang bepergian ke daerah berbahaya. Pejabat terkait dapat memastikan akses ke akomodasi untuk pengungsi dan alat berat untuk memadamkan api.
Kanada telah mengalami rekor jumlah kebakaran hutan tahun ini yang berkontribusi pada lautan asap yang menyelubungi beberapa bagian Amerika Serikat. Menurut Pusat Kebakaran Hutan Antar Lembaga Kanada, lebih dari 5.700 kebakaran yang membakar lebih dari 137 ribu kilometer persegi dari satu ujung Kanada ke ujung lainnya. Hingga Jumat pagi, lebih dari 1.000 kebakaran hutan terjadi di seluruh negeri, lebih dari setengahnya di luar kendali.