Selasa 22 Aug 2023 20:08 WIB

Biaya Perumahan Melonjak, Kanada Kaji Pembatasan Visa Pelajar Asing

Terdapat lebih dari 800 ribu pelajar asing dengan visa aktif di Kanada pada 2022.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Perumahan di Kanada. Pemerintah Kanada saat ini sedang mengkaji gagasan untuk membatasi visa pelajar asing seiring meningkatnya biaya perumahan di Kanada.
Foto: The Globe and Mail
Perumahan di Kanada. Pemerintah Kanada saat ini sedang mengkaji gagasan untuk membatasi visa pelajar asing seiring meningkatnya biaya perumahan di Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA – Pemerintah Kanada saat ini sedang mengkaji gagasan untuk membatasi visa pelajar asing. Usulan itu tengah ditimbang karena besarnya tekanan yang diterima pemerintah atas meningkatnya biaya perumahan di negara tersebut.

Menteri Perumahan Kanada Sean Fraser mengungkapkan, tingginya jumlah pelajar asing memberikan tekanan nyata pada beberapa pasar perumahan. “Saya pikir itu adalah salah satu opsi yang harus dipertimbangkan,” ujarnya, Senin (21/8/2023), saat ditanya apakah pemerintah akan memberlakukan pembatasan pada jumlah pelajar atau mahasiswa asing di negara tersebut.

Baca Juga

Kendati demikian, Fraser menekankan, saat ini Pemerintah Kanada belum mengambil keputusan apa pun. Data resmi menunjukkan terdapat lebih dari 800 ribu pelajar asing dengan visa aktif di Kanada pada 2022. Jumlah itu meningkat signifikan jika dibandingkan 10 tahun sebelumnya atau pada 2012, yakni sebanyak 275 ribu pelajar asing.

"Kami memiliki program imigrasi sementara yang tidak pernah dirancang untuk melihat pertumbuhan eksplosif dalam waktu sesingkat itu," kata Fraser kepada awak media di sela-sela retret kabinet di provinsi Atlantik Pulau Prince Edward.

Kanada memang tujuan populer bagi pelajar internasional karena relatif mudah untuk mendapatkan izin kerja. Partai Konservatif yang merupakan oposisi resmi menganggap pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau tidak berbuat cukup untuk mengatasi masalah perumahan.

Kanada, yang berpenduduk sekitar 39,5 juta orang, berencana menerima 500 ribu penduduk tetap baru pada 2025 mendatang. Fraser mengatakan membatasi jumlah pendatang baru bukanlah jawaban atas permasalahan perumahan di negara tersebut. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement