REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Ukraina menolak sumbangan 10 tank Leopard 1A5 dari Jerman. Hal itu karena kondisi tank memerlukan perbaikan. Sementara Kiev tak memiliki suku cadang maupun teknisi untuk mereparasi tank-tank tersebut.
Surat kabar Ukraina, Ukrayinska Pravda, dalam laporannya, Rabu (20/9/2023), mengungkapkan, Kiev telah menyampaikan kepada Kementerian Pertahanan Jerman bahwa tank Leopard 1 yang tiba di Polandia memerlukan perbaikan. Beberapa di antaranya bahkan harus dirombak besar-besaran.
Dalam laporan Ukrayinska Pravda, yang turut mengutip laporan surat kabar Jerman, Spiegel, disebut bahwa setelah menerima informasi dari Ukraina, Berlin mengirimkan sekelompok ahli ke Polandia untuk memeriksa tank-tank Leopard 1 terkait. “Terungkap tank-tank tersebut sudah cukup usang setelah pelatihan tentara Ukraina di Jerman dan memerlukan perbaikan,” kata Ukrayinska Pravda.
Selain itu, beberapa tank Leopard yang tiba di Ukraina pada Juli lalu juga rusak karena alasan yang sama. Laporan Spiegel turut menyoroti kekhawatiran mengenai kondisi tank Leopard 1A5. Jerman diketahui telah berjanji akan mengirimkan 100 tank jenis tersebut ke Ukraina. Menurut Ukrayinska Pravda, situasi itu menyoroti tantangan logistik dalam upaya bantuan militer Jerman.
Tank-tank yang saat ini terdampar di Polandia merupakan bagian kedua dari pasokan tank Leopard 1A5 dalam skala besar. Tank-tank tersebut dihentikan dari layanan aktif oleh Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman) lebih dari satu dekade lalu. Namun, karena banyaknya tank yang masih disimpan, ada untuk segera melakukan perbaikan.
Dilaporkan laman BBC, hingga Juli lalu, Ukraina dilaporkan telah menerima sumbangan puluhan tank dari Barat. Rinciannya yakni Amerika Serikat (31 tank Abrams), Inggris (14 tank Challenger 2), Jerman (14 tank Leopard 2), dan Spanyol (6 tank Leopard 2). Leopard 2 digunakan oleh sejumlah negara Eropa. Tank jenis tersebut dianggap lebih mudah perawatannya dan lebih hemat bahan bakar dibandingkan kebanyakan tank Barat lainnya.