REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Surat kabar Jerman, Handelsblatt, melaporkan Ukraina akan menerima 14 tank tempur Leopard-2 senilai tiga digit juta euro dari mitra-mitra Barat yang dibiayai Denmark dan Belanda. Laporan, Kamis (15/6/2023) itu mengutip sumber Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Handelsblatt melaporkan tank-tank itu akan dipasok dan diperbaharui perusahaan senjata Rheinmetall. Kontrak pengiriman terbaru sudah ditandatangani dan pemerintah Jerman turut terlibat karena setuju untuk mengekspor tank-tank tersebut.
Handelsblatt menambahkan pengiriman tank-tank itu akan dilakukan pada akhir Januari. Sementara itu Ukraina sudah memulai serangan baliknya. Pasukan Ukraina berada agak jauh dari garis pertahanan pasukan Rusia dan banyak pasukan yang disiapkan untuk maju.
Ukraina menyerang dua wilayah di sepanjang garis depan sebelah tenggara pekan lalu. Ketika operasi serangan balik dimulai. Kiev melaporkan sudah merebut kembali tujuh desa yang diduduki pasukan Rusia tapi kehilangan kendaraan tempur dan tank-tank infrantri yang dikirimkan Barat.
"Kedua belah pihak, kehilangan banyak," kata peneliti senior Foreign Policy Research Institute Rob Lee. Ia salah satu pengamat yang mengatakan kedua belah pihak mengalami kerugian melalui bukti foto satelit.
"Resiko bagi mereka (Ukraina) adalah sebelum sampai ke garis pertahanan (Rusia), mereka terlalu banyak mengalami kehilangan dan terlalu sulit menembus dan eksploitasinya," kata Lee.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan peralatan Barat seperti tank dan kendaraan tempur akan membantu melindungi nyawa tentara Ukraina. Rusia sudah menyiapkan ribuan posisi pertahanan dari ujung sebelah barat Rusia sampai ke Krimea di Laut Hitam yang mereka duduki pada 2014 lalu.
Rusia menyebar rantau, deretan barikade, dan duri-duri benton yang disebut "gigi naga" dan pagar kawat. Dari citra satelit bulan April lalu posisi pertahanan Rusia terkonsentrasi di daerah selatan yang strategis di mana Kiev ingin memotong jembatan yang menghubungkan Rusia ke Krimea dan memecah pasukan Kremlin.