Rabu 27 Sep 2023 12:27 WIB

Penjualan Jet F-16 Jadi Syarat Parlemen Turki Izinkan Swedia Gabung NATO

Selain Turki, Swedia pun terbentur ratifikasi dari parlemen Hungaria.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat jet tempur F-16 buatan AS (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Pesawat jet tempur F-16 buatan AS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Parlemen Turki akan menepati janjinya untuk meratifikasi upaya Swedia bergabung dalam alianasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Hanya saja, tindakan itu bisa dilakukan jika pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membuka jalan bagi penjualan jet F-16 Lockheed Martin Corp ke Turki.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada Selasa (26/9/2023), bahwa Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membahas tawaran Swedia untuk menjadi anggota NATO di New York pekan lalu. Erdogan menjelaskan, pemerintah AS menghubungkan penjualan jet tempur F-16 ke Turki dengan ratifikasi atas tawaran Swedia.

Baca Juga

“Jika mereka (AS) menepati janjinya, parlemen kami juga akan menepati janjinya. Parlemen Turki akan mengambil keputusan akhir mengenai keanggotaan Swedia di NATO,” kata Erdogan.

Selain Turki, Swedia pun terbentur ratifikasi dari parlemen Hungaria. Saat Finlandia berhasil mendapatkan status sebagai anggota terbaru NATO, nasib Swedia masih sangat abu-abu.

Padahal Finlandia dan Swedia melamar keanggotaan NATO tidak lama setelah Rusia melancarkan perangnya di Ukraina pada Februari 2022. Meskipun Turki menyetujui keanggotaan Finlandia di NATO tetapi Swedia masih ditahan karena tuntutan pemenuhan komitmen tidak menyediakan perlindungan bagi anggota kurdi dan kini menekanankan syarat penjualan F-16.

Turki pada Oktober 2021 telah meminta untuk membeli pesawat tempur F-16 senilai 20 miliar dolar AS dan hampir 80 peralatan modernisasi untuk pesawat tempur yang ada. Beberapa diplomat dan analis yakin Erdogan telah menggunakan keanggotaan Swedia di NATO untuk menekan Washington mengenai pesawat tempur dan Biden telah membuat kesepakatan.

“Tampaknya ada dorongan besar dari pemerintahan Biden untuk mengizinkan Turki memodernisasi angkatan udaranya dan membeli F-16 baru,” kata pakar pertahanan di lembaga pemikir Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa Camille Grand.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement