Kamis 05 Oct 2023 12:23 WIB

Pemukim Israel Kembali Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsha pada Hari Kelima Sukkot

Pemukim Yahudi Israel berusaha melakukan ritual Talmud

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Puluhan pemukim Israel kembali memaksa masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Foto:

Tidak hanya umat Islam, anggota komunitas Kristen kecil di daerah tersebut mengatakan bahwa mereka telah menghadapi pelecehan dan intimidasi yang semakin meningkat dari kaum ultranasionalis Yahudi. Terutama sejak pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkuasa akhir tahun lalu.

Penangkapan pada hari Rabu terjadi ketika kota itu bersiap untuk Pawai Yerusalem tahunan, sebuah acara yang biasanya menarik banyak orang, termasuk ribuan peziarah Kristen. Para pemukim Yahudi meludahi umat Kristen. Adegan meludah, yang diambil pada hari Senin oleh seorang reporter di surat kabar Haaretz yang berhaluan kiri di Israel.

Insiden itu menunjukkan sekelompok peziarah Kristen dari luar negeri memulai prosesi mereka melalui labirin batu kapur di Kota Tua di Yerusalem Timur yang diduduki. Di tempat di mana terdapat tempat tersuci dalam agama Yahudi, tempat tersuci ketiga dalam agama Islam, dan tempat-tempat penting dalam agama Kristen.

Para peziarah yang sambil mengangkat salib kayu raksasa, para pria dan wanita itu menelusuri rute Kota Tua yang mereka yakini dilalui Yesus Kristus sebelum disalib. Di sepanjang jalan, orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks dengan setelan gelap dan topi hitam bertepi lebar melewati para peziarah di gang-gang sempit, sambil membawa pelepah pohon palem untuk hari raya Sukkot yang berlangsung selama sepekan.

Ketika peziarah Kristen melintas, setidaknya tujuh orang Yahudi ultra-Ortodoks meludah ke tanah di samping rombongan tur umat Kristen itu. Insiden tersebut, yang dikeluhkan oleh komunitas Kristen minoritas di kota itu, sebagai pelecehan yang terbaru dalam lonjakan serangan bermotif agama oleh kelompok Yahudi.

Insiden pelemparan dan peludahan umat Kristen ini, yang jarang terjadi menjadi kecaman dari umat Kristen dunia bagi pemerintahan Netanyahu dan para pejabat Israel lainnya. Rob Reynolds dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Kota Tua di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi setelah insiden awal tahun ini.

Reynolds mengatakan beberapa minggu yang lalu di mana lebih banyak rekaman video yang menunjukkan orang-orang pemukim dari kelompok ultra-Ortodok Yahudi. Mereka meludahi biarawati Yunani Ortodoks di luar tempat ibadah, gereja.

"Pemerintah Israel termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para pejabat lainnya dengan cepat mengutuk insiden pelemparan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak memiliki tempat di Israel," katanya.

Namun, tokoh-tokoh lain dalam gerakan ultranasionalis Israel mengatakan bahwa, "sebenarnya meludahi orang Kristen adalah tradisi Yahudi yang sah dengan sejarah yang panjang," kata Reynolds.

Sejak pemerintah Israel yang paling konservatif dalam sejarah berkuasa akhir tahun lalu, kekhawatiran telah meningkat di antara para pemimpin agama. Termasuk Patriark Latin yang ditunjuk oleh Vatikan yang berpengaruh, atas meningkatnya pelecehan terhadap komunitas Kristen yang telah berusia 2.000 tahun di wilayah tersebut. Di mana sekitar 15.000 orang Kristen tinggal di Yerusalem saat ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement