REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menghina pejuang Hamas dengan menyebut mereka binatang. Oleh karena itu, ia merasa perlu tindakan yang sesuai untuk melawan binatang.
"Kita sedang melawan binatang, maka kita bertindak yang sesuai saat melawan binatang," katanya dikutip dari Al Arabiya, Senin (9/10/2023).
Ia pun menegaskan telah memerintahkan untuk melakukan pengepungan total di Gaza. Israel akan memutus listrik hingga menghentikan distribusi makanan kepada warga Gaza.
"Kita melakukan pengepungan total di Gaza. Tidak ada listrik. Tidak ada makanan. Tidak ada air. Tidak ada gas. Semua ditutup," katanya.
“We are putting a complete siege on Gaza... No electricity, no food, no water, no gas – it’s all closed.”
Israel’s Defense Minister Yoav Gallant orders “complete siege” on Gaza Strip.#Israel #Palestine #Gaza
Read more: https://t.co/Unvl6cwGLz pic.twitter.com/VrvCRhVB1v
— Al Arabiya English (@AlArabiya_Eng) October 9, 2023
Israel dan Mesir telah memberlakukan berbagai tingkat blokade di Gaza sejak Hamas mengambil alih kekuasaan. Namun dalam beberapa tahun terakhir Israel hanya menyediakan listrik secara terbatas dan mengizinkan impor makanan, bahan bakar, dan barang-barang konsumsi, serta sangat membatasi perjalanan masuk dan keluar.
Sebelumnya, pejuang Hamas melakukan serangan kejutan ke wilayah Israel. Hamas menyebut serangan pada Sabtu (7/10/2023) dini hari sebagai Operasi Badai Al Aqsa (Operation Al-Aqsa Flood). Penggunaan istilah Operasi Badai Al Aqsa oleh Hamas merujuk pada alasan para pejuangnya melakukan perlawanan. Menurut komandan militer Hamas Mohammad Deif dikutip dari Times of Israel, serangan yang sedang berlangsung adalah pembalasan atas penodaan Israel terhadap Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
Sedangkan Israel yang membalas serangan ke Gaza menyebut tindakannya sebagai Operasi Pedang Besi (Operation Swords of Iron). Operasi Pedang Besi yang dilakukan Israel ditetapkan setelah pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendeklarasikan perang setelah terjadinya serangan mengejutkan Hamas. Penetapan ini yang pertama kali dilakukan oleh Israel sejak 1973.
“Menanggapi rentetan roket yang diluncurkan Hamas dari Gaza ke Israel, IDF saat ini menyerang sasaran Hamas di Gaza,” ujar Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dikutip dari Business Today.
Menurut situs International Institute for Counter-Terrorism (ICT) Reichman University, operasi militer tersebut bertujuan melawan ancaman yang ditimbulkan Hamas.