Sabtu 14 Oct 2023 21:20 WIB

Berlin Larang Penggunaan Keffiyeh Palestina di Sekolah

Keffiyeh adalah sepotong kain kotak-kotak hitam dan putih khas Palestina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah keluarga mengenakan syal yang serasi dicetak dengan pola keffiyeh Palestina. ilustrasi
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Sebuah keluarga mengenakan syal yang serasi dicetak dengan pola keffiyeh Palestina. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Otoritas Berlin telah melarang penggunaan keffiyeh, atau sepotong kain kotak-kotak hitam dan putih khas Palestina, di sekolah-sekolah. Berlin melarang keffiyeh dengan alasan bahwa, sepotong kain itu dapat menjadi ancaman terhadap perdamaian di sekolah.

"Perilaku demonstratif atau ekspresi pendapat apa pun yang dapat dipahami sebagai mendukung atau menyetujui serangan terhadap Israel atau mendukung organisasi seperti Hamas atau Hizbullah, merupakan ancaman terhadap perdamaian di sekolah dalam situasi saat ini dan dilarang," ujar Senator Pendidikan, Katharina Guenther-Wuensch dalam surat edarannya kepada sekolah, dilaporkan Middle East Monitor, Sabtu (14/10/2023).

Baca Juga

Dalam surat edaran itu, Guenther-Wuensch mengatakan, larangan tersebut juga mencakup simbol, gerak tubuh, termasuk keffiyeh. Otoritas Berlin juga melarang stiker dengan tulisan “Free Palestina” atau peta Israel dengan warna Palestina.

“Tindakan dan simbol seperti itu membahayakan kedamaian di sekolah dalam situasi saat ini,” kata Guenther-Wuensch.

Guenther-Wuensch menyebut terjadi bentrokan di sejumlah sekolah di ibu kota Jerman dalam beberapa hari terakhir karena serangan Israel di Gaza. Kritikus mengatakan, larangan keffiyeh dan aksi pro-Palestina melanggar hak konstitusional, kebebasan berserikat, dan hak untuk berdemonstrasi.

Awal pekan ini, Initiative Palestine menuduh polisi Berlin melarang aksi solidaritas bag Palestina atas dasar rasis.  “Namun, kami tidak akan tinggal diam.  Kami akan menginformasikan tentang langkah-langkah yang akan datang untuk membawa (masalah) Palestina ke jalan-jalan Berlin,” kata kelompok itu di situs webnya.

Keffiyeh kini tidak hanya digunakan oleh warga Palestina, tetapi juga oleh banyak orang di negara-negara merdeka sebagai bentuk dukungan untuk perjuangan Palestina Merdeka. Keffiyeh kini menjadi simbol tetap sebagai ikon pokok kebangsaan Palestina setelah Nakba dan berdirinya negara Israel.

Perang Palestina-Israel terbaru dimulai pada Sabtu (7/10/2023) ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel. Hamas melancarkan serangan mengejutkan dengan menembakkan ribuan roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas mengatakan, serangan ini merupakan tanggapan keras atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur oleh pemukim Yahudi, dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Israel dibuat kewalahan dengan operasi mendadak Hamas yang menggunakan taktik jenius.

Menanggapi tindakan Hamas, militer Israel melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza. Serangan udara Israel menghancurkan rumah warga sipil Gaza, gedung perkantoran, dan fasilitas publik seperti sekolah.

Ribuan warga sipil Gaza, termasuk anak-anak meninggal dunia. Respons Israel meluas hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung sejak 2007. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement