Selasa 24 Oct 2023 09:30 WIB

23 Jurnalis Terbunuh Saat Meliput Perang Israel-Hamas

Puluhan pekerja PBB di Jalur Gaza juga turut terbunuh akibat serangan Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Seorang jurnalis Palestina menenangkan keponakannya yang terluka dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nusseirat, di sebuah rumah sakit di Deir el-Balah, Jalur Gaza, Ahad (22/10/2023).
Foto: AP Photo/Ali Mahmoud
Seorang jurnalis Palestina menenangkan keponakannya yang terluka dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nusseirat, di sebuah rumah sakit di Deir el-Balah, Jalur Gaza, Ahad (22/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – The Committee to Protect Journalist (CPJ) mengungkapkan, sebanyak 23 jurnalis telah terbunuh ketika tengah melakukan peliputan konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung. CPJ menyerukan agar jurnalis tak dijadikan target dalam serangan oleh para pihak yang berkonfrontasi.

CPJ mengatakan, dari 23 jurnalis yang sudah dilaporkan tewas, sebanyak 19 di antaranya merupakan jurnalis Palestina. Sementara sisanya terdiri dari tiga jurnalis Israel dan satu jurnalis Lebanon. Menurut CPJ, terdapat delapan jurnalis lainnya yang mengalami luka-luka.

Baca Juga

“CPJ juga menyelidiki sejumlah laporan yang belum dapat dikonfirmasi mengenai jurnalis lain yang terbunuh, hilang, ditahan, disakiti atau diancam, dan mengenai kerusakan pada kantor media dan rumah jurnalis,” kata CPJ, dilaporkan Anadolu Agency, Senin (23/10/2023).

Koordinator CPJ Timur Tengah dan Afrika Utara, Sherif Mansour, mengatakan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan “pekerjaan penting” selama masa krisis. Oleh karena itu, pihak-pihak yang bertikai tidak boleh menjadikan mereka sasaran.

“Jurnalis di seluruh wilayah melakukan pengorbanan besar untuk meliput konflik yang memilukan ini. Semua pihak harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan mereka,” ujar Mansour.

Tak hanya jurnalis, puluhan pekerja PBB di Jalur Gaza juga turut terbunuh akibat serangan Israel. “Kami terhenyak dan berduka. Sudah terkonfirmasi bahwa 29 mitra kami di Gaza telah terbunuh sejak 7 Oktober,” kata Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) lewat akun X resminya, Ahad (22/10/2023) lalu.

Menurut UNRWA, dari 29 mitranya yang terbunuh, separuh di antaranya merupakan guru untuk anak-anak pengungsi Palestina. “Sebagai sebuah badan, kami terguncang. Kami berduka satu sama lain dan dengan para keluarga,” ungkapnya.

Sejak 7 Oktober 2023 lalu, Israel membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara. Agresi tersebut dilakukan sebagai respons atas serangan dan operasi infiltrasi Hamas ke wilayah Israel. Hingga berita ini ditulis, setidaknya 1.400 warga Israel telah dilaporkan tewas akibat serangan Hamas.

Sementara serangan Israel ke Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama 16 hari telah membunuh sedikitnya 5.087 jiwa, termasuk di dalamnya 2.055 anak-anak. Sedangkan korban luka melampaui 15 ribu orang. Serangan Israel juga telah menyebabkan lebih dari 1 juta warga Gaza terlantar dan mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement