Selasa 24 Oct 2023 13:05 WIB

Krisis Migrasi Picu Gelombang Sayap Kanan di Jerman

Bagi AfD, suaka dan imigrasi adalah isu terbesar yang membawa kemenangan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Para delegasi memberikan suara dalam kongres Partai Alternative for Germany (AfD)
Foto:

Dampak besar dari sentimen imigran ini adalah meningkatnya rekor jajak pendapat untuk partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) menjelang pemilu negara bagian penting di Bavaria dan Hesse. Bagi AfD, suaka dan imigrasi adalah isu terbesar yang membawa mereka meraih kemenangan dalam pemilu setelah partai tersebut didirikan pada 2013.

Pada musim panas 2015, setelah perpecahan internal partai, AfD merosot menjadi tiga persen dalam jajak pendapat. Namun mereka memanfaatkan krisis migrasi untuk pulih dan naik menjadi lebih dari 10 persen dalam beberapa bulan. Wakil Presiden AfD Alexander Gauland mengatakan, bahwa krisis ini bisa disebut sebagai hadiah bagi AfD.

Pemimpin oposisi Christian Democratic Union (CDU) Friedrich Merz menuntut Kanselir Olaf Scholz melakukan pembicaraan langsung setelah pemilu negara bagian di Bavaria dan Hesse. Pertemuan ini untuk segera menyelesaikan masalah migrasi ilegal ke Jerman.

Bahkan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mendukung pembatasan jumlah pengungsi dan meminta semua partai demokratis untuk bekerja sama. Steinmeier memperingatkan, jika kebijakan mengenai pengungsi masih menjadi isu kontroversial, pihak lain akan mengambil manfaat dari kebijakan tersebut, tanpa menyebut nama AfD.

“Kita perlu membatasi akses, tidak perlu dipertanyakan lagi,” ujar Steinmeier.

Sedangkan Scholz juga mendukung pembatasan imigrasi dalam wawancara baru-baru ini dengan jaringan editorial RND. Dia menyatakan, jumlah pengungsi yang ingin mencapai Jerman saat ini terlalu tinggi, sambil menyerukan pengawasan yang efektif terhadap perbatasan luar Uni Eropa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement