Rabu 08 Nov 2023 09:26 WIB
Sebulan Genosida Gaza

Abaikan Sisi Kemanusiaan, Negara-Negara Ini Dukung Genosida Israel di Gaza

Beberapa kepala negara sengaja mengunjungi Israel untuk menunjukan dukungan mereka.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
File - Warga Palestina mencari korban selamat pasca serangan udara Israel di kamp pengungsi Nusseirat, Jalur Gaza, Selasa (31/10/ 2023).
Foto:

Bahkan Ukraina yang wilayahnya sedang diinvasi oleh Rusia justru memilih mendukung Israel yang sudah jelas melakukan pendudukan di wilayah Palestina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahkan menyamakan Hamas dengan Rusia.

Zelenskyy mengatakan bahwa Hamas adalah organisasi teroris, sementara Rusia dapat dianggap sebagai negara teroris. “Satu-satunya perbedaan adalah bahwa ada organisasi teroris yang menyerang Israel dan ada negara teroris yang menyerang Ukraina. Niat yang dikemukakan berbeda-beda, tetapi hakikatnya sama," ujarnya dikutip dari Aljazirah.

Bahkan Anthony Albanese dengan Partai Buruh yang sebelumnya mendukung Palestina ketika menjabat sebagai perdana menteri Australia harus mengubah pandangannya. “Penting bagi kita untuk menyadari bahwa serangan Hamas terhadap Israel patut mendapat kecaman mutlak dan tegas," ujarnya pada 31 Oktober.

Sedangkan negara-negara yang meposisikan diri menyoroti masalah kemanusian akibat serangan Israel ke Gaza adalah Indonesia, Malaysia, Iran, Turki, dan beberapa kelompok yang memiliki kekuatan di beberapa negara, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menegaskan dukungan Indonesia terhadap masyarakat Palestina tidak akan pernah surut. Coba bapak, ibu lihat Menteri Luar Negeri Bu Retno Marsudi waktu di Dewan Keamanan PBB paling lantang, paling keras, dan paling menentang," katanya merujuk kepada Menteri Luar Negeri pada Selasa (7/11/2023).

Malaysia pun menunjukan sikap yang sama. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan, dukungan terhadap Palestina membuat AS mengirimkan dua demarches atau pemberitahuan diplomatik ke Kementerian Luar Negeri Malaysia.

“Jika dibiarkan, dampaknya akan buruk pada keamanan regional. Kita perlu melibatkan negara-negara lain,” ujar Anwar yang mendorong negara-negara lain juga bersuara mengecam tindakan Israel ke Gaza.

Sedangkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyiapkan untuk membawa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang yang dilakukan Israel ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). “Israel telah secara terbuka melakukan kejahatan perang selama 22 hari, namun para pemimpin Barat bahkan tidak bisa meminta Israel melakukan gencatan senjata, apalagi bereaksi terhadapnya,” kata  pemimpin Turki tersebut dikutip dari //Anadolu Agency//.

Dikutip dari //smh//, Iran yang merupakan musuh bebuyutan Israel mengucapkan selamat kepada Hamas setelah serangan pada 7 Oktober. Negara ini pun mengakui memberikan dukungan politik dan dana dalam membantu Gaza.

“Anda benar-benar membuat umat Islam senang dengan operasi inovatif dan penuh kemenangan ini,” kata Presiden Iran Ebrahim Raisi merujuk pada Operasi Badai Al Aqsa.

Selain pemerintah, beberapa kelompok yang memiliki kekuatan besar pun menyatakan dukungan kepada Hamas. Hizbullah Lebanon dan Houthi di Yaman bahkan ikut melakukan serangan terhadap wilayah Israel dan menimbulkan kekhawatiran akan perluasan konflik lebih lanjut.

Perwakilan Hizbullah bahkan bertemu dengan para pemimpin tertinggi faksi-faksi pejuang Palestina pada 25 Oktober. Pemimpin kelompok Hizbullah Sheikh Hassan Nasrallah menyatakan, organisasi yang dipimpinnya sedang mempertimbangkan semua opsi sehubungan dengan memburuknya situasi di Timur Tengah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement