Jumat 24 Nov 2023 07:39 WIB

Menhan Israel Sebut Dua Bulan Lagi Pertempuran Kembali Terjadi di Gaza

Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Gaza mulai hari ini.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyebut jeda pertempuran yang akan datang sebagai jeda singkat. Jeda pertempuran di Gaza akan berlangsung empat hari dan dimulai sejak Jumat (24/11/2023). 

“Pada akhirnya, pertempuran akan terus berlanjut dengan intens, dan kami akan menciptakan tekanan untuk membawa kembali lebih banyak sandera,” ujar Gallant sedang berbicara kepada unit operasi khusus angkatan laut dikutip dari Aljazirah.

Baca Juga

“Setidaknya dua bulan lagi pertempuran diperkirakan akan terjadi,” katanya.

Para pejabat Israel telah berulang kali menekankan bahwa pertempuran akan terus berlanjut setelah kesepakatan pembebasan tawanan selesai. Mereka menegaskan jeda kemanusiaan bukan akhir. 

“Garis besarnya [pelepasan tawanan] bukanlah akhir dari proses, melainkan awal,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari. 

Menurut Hagari, semua unit Israel akan tetap berada di Gaza sesuai dengan garis yang disepakati dalam gencatan senjata. Dia mengatakan, pasukan Israel akan melanjutkan pergerakan mereka di sepanjang garis yang disepakati di dalam wilayah kantong tersebut.

“Dalam beberapa hari mendatang, kami akan fokus pada perencanaan dan menyelesaikan persiapan untuk tahap pertempuran selanjutnya," kata Hagari. 

Qatar mengumumkan pada Kamis (23/11/2023), jeda kemanusiaan di Jalur Gaza akan dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat. “Kelompok sandera sipil pertama akan ditukar sekitar pukul 16.00 pada Jumat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed al-Ansari pada konferensi pers di Doha.

Al-Ansari mengatakan, 50 sandera akan dibebaskan dalam empat hari. “Kelompok sandera pertama akan mencakup 13 perempuan dan anak-anak,” ujarnya dikutip dari Anadolu Agency

“Kami berharap tidak ada penundaan dan saya pikir kami telah mencapai titik di mana semuanya sudah siap dan kami siap untuk turun ke lapangan," kata Al-Ansari. 

Pembebasan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.00. Pelepas mereka akan terjadi setelah para tawanan yang saat ini ditahan di Gaza berada di wilayah Israel.

Tahanan Palestina yang akan dibebaskan berasal dari penjara Megiddo, Damon, dan Ofer. Kemudian dari penjara Ofer, mereka akan dibawa dengan transportasi Palang Merah ke pos pemeriksaan Beitonia menuju wilayah pendudukan Tepi Barat. Tahanan dari wilayah penduduka. Yerusalem Timur juga akan dibawa ke sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement