Ahad 26 Nov 2023 08:54 WIB

Brigade Al-Qassam Tunda Pembebasan Sandera Gelombang Kedua karena Israel Ingkar

Israel ingkar soal masuknya truk bantuan ke Jalur Gaza

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel merayakan kebebasannya bersama warga yang menunggu mereka, setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.
Foto:

Tahanan yang dibebaskan kemudian akan diangkut ke pos pemeriksaan terkait oleh Palang Merah dan berasa di bawah pengawasan Polisi Perbatasan Israel. Sementara itu, Channel 12 Israel melaporkan, daftar 14 tawanan Israel yang ditahan di Gaza telah dikirim ke pihak Israel.

“Hamas diperkirakan akan membebaskan 14 sandera Israel dalam kerangka kesepakatan tahap kedua,” ujar pernyataan Layanan Penjara Israel.

Israel dan Hamas menukar 24 warga Israel termasuk warga asing dengan 39 warga Palestina dari penjara-penjara Israel pada Jumat (24/11/2023), yang merupakan hari pertama jeda kemanusiaan selama empat hari. Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.

Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran terhadap Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023. Pengeboman Israel di Gaza telah membunuh sedikitnya 14.854 warga, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita. Sementara Israel mengklaim jumlah korban tawas di pihaknya mencapai 1.200 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement