Dunia pelayaran internasional yang kompleks sering kali melibatkan serangkaian perusahaan manajemen, bendera, dan pemilik yang tersebar di seluruh dunia dalam satu kapal. Dua pejabat pertahanan AS membenarkan bahwa Houthi telah menyita Galaxy Leader di Laut Merah.
Kelompok Houthi turun ke kapal kargo dengan melakukan rappelling dari helikopter. Hal ini mirip dengan penyitaan kapal lainnya yang dilakukan oleh Iran, yang telah lama mempersenjatai kelompok Houthi.
Dua kali dalam sebulan terakhir, kapal perang AS telah mencegat rudal atau drone dari Yaman yang diyakini menuju Israel atau menimbulkan ancaman terhadap kapal-kapal Amerika. USS Carney, sebuah kapal perusak Angkatan Laut, mencegat tiga rudal jelajah serangan darat dan beberapa drone yang diluncurkan oleh pasukan Houthi ke arah utara Laut Merah pada Oktober lalu.
Pada 15 November, USS Thomas Hudner, kapal perusak lainnya, sedang berlayar menuju selat Bab-el-Mandeb ketika awak kapal melihat sebuah drone, yang dilaporkan berasal dari Yaman. Kapal menembak jatuh drone di atas air. Para pejabat mengatakan, awak kapal mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan personel AS, dan tidak ada korban jiwa atau kerusakan pada kapal.
Data pelacakan satelit dari MarineTraffic.com menunjukkan, Galaxy Leader melakukan perjalanan di Laut Merah barat daya Jeddah, Arab Saudi. Kapal tersebut berada di Korfez, Turki, dan sedang dalam perjalanan ke Pipavav, India, pada saat penyitaan dilaporkan oleh Israel.
Pelacak Sistem Identifikasi Otomatis, atau AIS di kapal tersebut dimatikan. Kapal seharusnya tetap mengaktifkan AIS untuk alasan keamanan. Namun awak kapal akan mematikannya jika tampaknya mereka menjadi sasaran atau menyelundupkan barang selundupan. Tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa hal tersebut terjadi pada Galaxy Leader.
Operasi Perdagangan Maritim Inggris yang dilakukan militer Inggris, yang memberikan peringatan kepada para pelaut di Teluk Arab dan wilayah yang lebih luas, menyebutkan pembajakan tersebut terjadi sekitar 150 kilometer (90 mil) di lepas pantai kota pelabuhan Hodeida di Yaman, dekat pantai Eritrea.
Laut Merah, yang membentang dari Terusan Suez di Mesir hingga Selat Bab el-Mandeb yang memisahkan Semenanjung Arab dari Afrika, tetap menjadi jalur perdagangan utama bagi pelayaran global dan pasokan energi. Oleh karena itu, Angkatan Laut AS telah menempatkan banyak kapal di laut tersebut sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober.
Sejak 2019, serangkaian kapal diserang di Laut Merah ketika Iran mulai melanggar batas-batas perjanjian nuklirnya dengan negara-negara besar. Kelompok Houthi telah berulang kali mengancam akan menargetkan kapal-kapal Israel di perairan Yaman.