Selasa 12 Dec 2023 11:28 WIB

Betlehem Hadapi Natal Terburuk

Betlehem ditutup saat Natal

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Sebuah gereja di kota bersejarah Betlehem di Tepi Barat membuat dekorasi Natal tahun ini menggunakan puing
Foto:

Rony Tabash, yang menjual salib, patung Bunda Maria, dan pernak-pernik keagamaan lainnya di toko keluarganya sedang merapikan rak dan barang dagangan untuk mengisi waktu. “Kami hampir dua bulan tanpa peziarah atau turis,” katanya.

Tabash tetap membuka toko sebagai cara untuk mencegah keputusasaan. “Kami ingin merasakan semuanya kembali seperti kehidupan normal,” ujarnya.

Sedangkan pemilik restoran falafel Afteem Ala'a Salameh mengatakan, bisnisnya beroperasi dengan kapasitas 10 atau 15 persen. Dia kini hanya melayani keluarga lokal Palestina dibandingkan pengunjung asing yang biasanya masuk memenuhi ruangan.

Salameh mengatakan, dia tetap membuka restoran karena stafnya membutuhkan pekerjaan. “Saya punya pekerja, jadi dari mana saya bisa memberi mereka uang untuk memberi makan dan memberi makan keluarga mereka, anak-anak mereka?” katanya.

"Kami berdoa untuk perdamaian. Untuk perdamaian. Anda tahu, Betlehem adalah kota tempat lahirnya perdamaian, jadi kota ini harus menjadi pembawa pesan agar perdamaian disebarkan ke seluruh dunia," ujar Salameh.

Sejak perang 1967 antara Israel dan negara-negara tetangga Arab, Israel telah menduduki Tepi Barat, yang diinginkan Palestina sebagai inti negara merdeka di masa depan. Israel telah membangun pemukiman Yahudi di seluruh wilayah padahal tindakan itu ilegal.

Israel membantah hal ini, dengan alasan adanya hubungan historis dan alkitabiah dengan tanah tersebut. Beberapa menterinya tinggal di pemukiman dan mendukung perluasan pemukiman tersebut.

Sejak 7 Oktober, Tepi Barat telah mengalami peningkatan serangan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina, yang sudah mencapai angka tertinggi dalam 15 tahun pada tahun ini sebelum serangan Hamas. Sejak 7 Oktober, menurut data Aljazirah, jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Tepi Barat meningkat menjadi 266 orang, dan lebih dari 3.640 orang ditangkap. Dwina Agustin/reuters

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement