Rabu 13 Dec 2023 22:24 WIB

Rusia Minta Sekjen PBB Gelar Konferensi Internasional Selesaikan Genosida Israel

Konferensi tersebut harus melibatkan perwakilan negara-negara Liga Arab dan OKI.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Jenazah seorang pria tergeletak di antara puing-puing rumah keluarga Al Madfaa dan Shabit yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Al Maghazi, Jalur Gaza selatan, 11 Desember 2023.
Foto:

Resolusi 2712 menyerukan pentingnya memperpanjang jeda dan koridor kemanusiaan di Gaza selama “jumlah hari yang cukup”. Hal itu guna memungkinkan akses penuh, cepat, aman, dan tanpa hambatan bagi badan-badan serta para mitra PBB dalam menyalurkan bantuan. Resolusi turut menekankan perlunya memastikan bahan bakar diizinkan memasuki Gaza.

Resolusi juga meminta semua pihak tidak merampas layanan dasar dan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi penduduk sipil di Gaza. Selain itu, resolusi turut menyerukan evakuasi orang-orang yang sakit dan terluka di Gaza, khususnya anak-anak.

Meski resolusi Dewan Keamanan bersifat mengikat, namun Israel menolaknya. Tel Aviv enggan mematuhi resolusi jeda kemanusiaan di Gaza yang sudah disahkan Dewan Keamanan. “Tidak ada tempat untuk jeda kemanusiaan yang berkepanjangan (di Gaza),” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip surat kabar Israel, Haaretz, 15 November 2023.

Israel enggan menerima jeda kemanusiaan panjang di Gaza selama Hamas belum membebaskan para sandera. Ketika melakukan operasi infiltrasi ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, Hamas diduga menculik lebih dari 240 orang yang terdiri dari warga Israel, warga Israel berkewarganegaraan ganda, dan warga asing.

Sejauh ini jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat agresi Israel telah melampaui 18.400 jiwa. Sementara korban luka menembus 50 ribu orang. Jumlah itu dihitung sejak Israel memulainya agresinya ke Gaza pada 7 Oktober 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement