Rabu 13 Dec 2023 22:24 WIB

Rusia Minta Sekjen PBB Gelar Konferensi Internasional Selesaikan Genosida Israel

Konferensi tersebut harus melibatkan perwakilan negara-negara Liga Arab dan OKI.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Jenazah seorang pria tergeletak di antara puing-puing rumah keluarga Al Madfaa dan Shabit yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Al Maghazi, Jalur Gaza selatan, 11 Desember 2023.
Foto:

Guterres mengatakan pascaserangan dan operasi infiltrasi Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, Gaza telah dibombardir tanpa henti. Namun agresi Israel ke Gaza ditanggapi dengan sikap diam Dewan Keamanan PBB. “Setelah lebih dari satu bulan, Dewan (Keamanan) akhirnya mengeluarkan resolusi, dan saya menyambut baik,” ujarnya merujuk pada resolusi 2712 Dewan Keamanan PBB, dikutip Anadolu Agency.

“Penundaan ini menimbulkan dampak buruk, otoritas dan kredibilitas Dewan (Keamanan) sangat diremehkan dan resolusi tidak dilaksanakan,” tambah Guterres.

Guterres menekankan, tidak ada perlindungan efektif terhadap warga sipil di Gaza. “Jumlah korban sipil di Gaza dalam waktu sesingkat ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.

Pada 8 Desember 2023, Dewan Keamanan PBB gagal mengadopsi rancangan resolusi yang menuntut penerapan gencatan senjata segera di Gaza. Hal itu karena adanya veto dari AS. Dari 15 negara anggota Dewan Keamanan, sebanyak 13 negara mendukung resolusi yang diajukan Uni Emirat Arab (UEA) tersebut. Sementara AS memilih menentang dan Inggris abstain.

Pada 15 November 2023, Dewan Keamanan PBB sebenarnya telah mengadopsi resolusi 2712 rancangan Malta. Resolusi itu didukung 12 dari 15 negara anggota Dewan Keamanan. Tiga negara, yakni AS, Inggris, dan Rusia memilih abstain.

Resolusi 2712 menyerukan...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement