Pada 9 Desember 2023 lalu, Israel mengatakan Hamas masih menahan 137 sandera di Gaza. Para sandera diculik Hamas ketika melakukan operasi infiltrasi ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Sementara itu, Hamas menolak terlibat dalam negosiasi pembebasan sandera dengan Israel sebelum agresi di Jalur Gaza dihentikan total. Hamas pun menuntut Israel mengikuti persyaratan yang diajukannya.
"Tidak akan ada negosiasi mengenai kesepakatan pertukaran tahanan kecuali ada penghentian total agresi terhadap Jalur Gaza dan kepatuhan terhadap syarat-syarat (kelompok) perlawanan (Hamas),” kata anggota Politbiro Hamas Osama Hamdan dalam sebuah konferensi pers di Beirut, Lebanon, Kamis (14/12/2023), dikutip Anadolu Agency.
Hamdan menyebut, Hamas bersedia terlibat dalam semua upaya yang bertujuan mengakhiri agresi di Gaza dan Tepi Barat, membebaskan para tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, serta membangun kerangka nasional untuk pemulihan hak-hak nasional. Itu semua mengarah pada pembentukan negara Palestina merdeka dengan ibu kotanya di Yerusalem.