Sabtu 03 Feb 2024 15:36 WIB

China Sampaikan Terima Kasih Secara Sinis untuk Amerika Serikat, Ini Pemicunya

China akan berhati-hati dengan spionase Amerika Serikat

Juru Bicara China, Wang Wenbin, mengatakan China akan berhati-hati dengan spionase Amerika Serikat
Foto: EPA-EFE/MARK R. CRISTINO
Juru Bicara China, Wang Wenbin, mengatakan China akan berhati-hati dengan spionase Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL- Pemerintah China pada Jumat (2/2/2024) secara sinis menyampaikan "ucapan terima kasih" kepada kepala intelijen internasional Amerika Serikat(CIA) dengan mengatakan bahwa bos CIA itu justru sudah mengungkapkan bahwa Amerika Serikat punya mata-mata dimana-mana. 

"Kami berterima kasih kepada dia (William Burns-Direktur CIA) karena telah mengingatkan kami," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, ketika ditanya tanggapan China terhadap komentar direktur CIA dalam sebuah tulisan opini yang diterbitkan sebuah majalah.

Baca Juga

"China akan berhati-berhati seperti biasanya dan tidak akan membiarkan Amerika Serikat melakukan langkah-langkah illegal," kata Wang dalam keterangan kepada media di Beijing.

"Sebagai kepala badan intelijen terbesar di dunia, William Burns secara terbuka mengabarkan kepada semua orang bahwa mata-mata Amerika Serikat ada dimana-mana," katanya.

Mengatakan bahwa China adalah ancaman jangka panjang yang lebih besar, Burns menulis di sebuah majalah bahwa CIA telah mengerahkan lebih banyak sumber daya secara substansial terhadap pengumpulan data, operasi dan analisis intelijen terkait China di seluruh dunia, dengan anggaran dua kali lebih besar hanya dalam dua tahun terakhir.

"Kami merekrut dan melatih lebih banyak penutur berbahasa Mandarin sambil meningkatkan upaya di seluruh dunia untuk bersaing dengan China, mulai Amerika Latin, Afrika sampai Indo-Pasifik," tulis Burns.

Sementara Wang mengatakan bahwa China berkomitmen pada jalur pembangunan yang damai. "Pembangunan China mewakili peluang bagi pembangunan global dan pertumbuhan kekuatan perdamaian dunia,” ujar Wang di Beijing.

Sebelumnya, Wang membantah keras tudingan soal serangan siber terhadap sejumlah infrastruktur penting di Amerika Serikat.

"China dengan tegas menentang dan menindak segala bentuk serangan siber sesuai hukum. Tanpa bukti yang valid, Amerika Serikat membuat kesimpulan dan melontarkan tuduhan tidak berdasar terhadap China," kata dia kepada media di Beijing pada Kamis.

Baca juga: Mengapa Kita Dianjurkan Perbanyak Shalawat? Ini Penjelasan Imam Al Ghazali

Direktur Biro Penyelidikan Federal AS (FBI) Christopher Wray kepada anggota Kongres AS pada Rabu (31/1) menuding peretas China mengincar berbagai infrastruktur penting di AS, seperti instalasi pengolahan air, listrik, serta jaringan pipa minyak dan gas alam.

"(Tuduhan) ini sangat tidak bertanggung jawab dan memutarbalikkan fakta. China dengan tegas menentang hal ini," kata Wang Wenbin.

Dia menegaskan bahwa Amerika Serikat sendiri adalah negara asal para pelaku serangan siber. "Komando Pasukan Siber Amerika Serikat secara terbuka menyatakan bahwa infrastruktur penting negara lain adalah target sah serangan siber Amerika Serikat ," kata Wang Wenbin.

Dia mengatakan sejak 2023, Badan Keamanan Siber China telah merilis laporan yang mengungkap serangan siber pemerintah Amerika Serikat yang sudah berlangsung lama terhadap infrastruktur penting China.

"Kebijakan dan praktik yang tidak bertanggung jawab seperti ini telah menempatkan infrastruktur penting global ke posisi berisiko yang sangat besar. Kami mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan kegiatan mata-mata siber dan serangan siber di seluruh dunia, dan berhenti menjelek-jelekkan negara lain dengan alasan keamanan siber," katanya.

photo
AS dan China saling menjatuhkan sanksi. - (Reuters/AP/berbagai sumber)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement