Tak lama setelah konflik di Gaza meletus pada Oktober tahun lalu, AS menawarkan sejumlah besar senjata mematikan kepada Israel. AS berdalih bahwa negara Zionis itu harus dibantu untuk membela diri.
Israel juga mengatakan bahwa roket, amunisi, rudal, jet tempur dan bom yang digunakannya diberikan oleh AS. Tanpa AS, mereka mengaku tidak mampu memenangi perang itu, menurut KCNA.
Beberapa hari lalu, Senat AS mengesahkan rancangan undang-undang tentang bantuan senilai 14 miliar dolar AS (sekitar Rp218 triliun) ke Israel. Veto AS pada 20 Februari lalu adalah veto ke-3 terhadap rancangan resolusi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.
Semua fakta itu, menurut KCNA, membuktikan bahwa "upaya gencatan senjata" yang diserukan AS selama ini hanyalah "air mata buaya".