Sabtu 23 Mar 2024 07:34 WIB

Laporan Intelijen: AS Sudah Tahu akan Ada Serangan Teroris di Rusia

AS sebut ada aliran informasi sejak November tentang keinginan ISIS serang Rusia.

Gambar yang diambil dari video UGC ini menunjukkan orang-orang bersenjata menembak di gedung konser di Krasnogorsk, tepi barat wilayah Moskow, Rusia, Jumat 22 Maret 2024.
Foto: Astra via AP
Gambar yang diambil dari video UGC ini menunjukkan orang-orang bersenjata menembak di gedung konser di Krasnogorsk, tepi barat wilayah Moskow, Rusia, Jumat 22 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di lokasi konser di pinggiran Moskow, Rusia. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 40 orang. 

Laporan seperti dilansir oleh laman Reuters tersebut belum dapat diverifikasi. Namun dari beberapa klaim ISIS sebelumnya, ternyata kelompok itu tak terkait dengan serangan. 

Baca Juga

Sementara pejabat AS mengonfirmasi bahwa dari hasil laporan intelijen ISIS memang melancarkan serangan tersebut. Media CBS, mitra BBC di AS, telah berbicara dengan sumber yang akrab dengan laporan intelijen dan menyatakan ada aliran informasi sejak November tentang keinginan ISIS untuk menyerang Rusia.

Beberapa informasi spesifik itu bahkan disebut telah disampaikan ke otoritas Rusia meski hubungan antara Moskow dan Washington sedang buruk.

Bahkan ada dugaan informasi tersebut juga terkait dengan peringatan dari Deplu AS bahwa warga Amerika di Moskow agar menghindari pertemuan besar. Meski tidak secara spesifik mengaitkan dengan konser. 

Setidaknya 40 orang meninggal dan lebih dari 100 orang terluka ketika pria bersenjata dengan pakaian kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke arah orang-orang di sebuah konser di Balai Kota Crocus dekat Moskow pada Jumat (23/3/2024) malam. Serangan ini terjadi dua pekan setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris memeringatkan soal ancaman teror di Rusia.

Dalam salah satu serangan terburuk di Rusia dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya lima pria bersenjata terlihat dalam video yang belum diverifikasi. Mereka berulang kali menembaki warga sipil yang berteriak-teriak yang meringkuk di ruang konser saat grup rock era Soviet "Picnic" hendak tampil.

Gedung konser berkapasitas 6.200 kursi di pinggiran barat Moskow, dekat pusat perbelanjaan yang juga disebut Crocus City, terjual habis untuk pertunjukan tersebut. Rekaman video lainnya menunjukkan orang-orang tersebut menembak orang-orang di bawah tanda masuk ke Balai Kota Crocus. 

Orang-orang tergeletak tak bergerak dalam genangan darah di luar aula juga terlihat. "Tiba-tiba ada ledakan di belakang kami - tembakan. Ada ledakan - saya tidak tahu apa," kata seorang saksi mata, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada Reuters.

Ukraina telah membantah terlibat dalam serangan tersebut."Menyangkut kejadian di Crocus City di pinggiran Rusia di mana aksi penembakan teroris tak dikenal. Kami tegaskan bahwa Ukraina tak terkait dengan serangan teror tersebut."

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement