Rabu 03 Apr 2024 05:04 WIB

Warga Israel Ditangkap di Malaysia Punya Senpi, Beli Rp 32 Juta per Pistol

Dalam pengakuannya warga Israel itu datang ke Malaysia untuk misi membunuh.

Warga Israel ditangkap
Foto:

Ia mengatakan kepolisian menyelidiki dengan sudut pandang yang luas, karena perlu tahu motif dari orang tersebut. Termasuk posisinya, apakah berperan sebagai koordinator atau pemasok senjata.

Polisi juga masih mencari informasi lebih lanjut bagaimana tersangka berhasil mendapatkan enam pucuk senjata api meski baru tiba di Malaysia beberapa hari lalu.

PDRM, menurut dia, belum bisa memastikan keberadaan individu yang diburu oleh Avitan. Polisi masih mencari lebih dari dua orang untuk bisa mendalami motif dari warga Israel yang ditangkap itu.

Saat penangkapan, Avitan mengaku datang ke Malaysia terkait isu keluarga, untuk membunuh seorang warga Israel lainnya. Karenanya PDRM mencari sosok laki-laki Israel yang dimaksud untuk mengetahui pasti motif dari warga Israel yang ditangkap bersama enam pistol di Jalan Ampang, Kuala Lumpur, itu.

PDRM juga masih mendalami kebenaran berita yang menyebutkan motifnya pertikaian keluarga dan berkaitan dengan kelompok mafia di Israel. “Kita ingin pastikan juga itu,” kata Razarudin.

Ia mengatakan kepolisian harus mengidentifikasi alasan mengapa butuh enam pistol untuk mencari satu orang.

PDRM menangkap seorang laki-laki berkebangsaan Israel pada Selasa di Jalan Ampang, Kuala Lumpur, yang masuk ke Malaysia melalui Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 12 Maret 2024 dengan menggunakan paspor Prancis.

Berdasarkan hasil penyelidikan, menurut Razarudin, paspor tersebut asli dan dibuat di perwakilan Imigrasi Prancis di Tel Aviv. Dirinya juga membenarkan identitas warga Israel yang ditangkap itu sesuai dengan yang identitas dalam gambar paspor yang sudah tersebar luas di media massa.

Laki-laki berusia 36 tahun yang kemudian diketahui bernama Shalom Avitan itu ditangkap bersama enam pistol jenis Glock 19 Marine, Glock 17 Gen 4, Smith and Wesson, Sig Sauer dan Stoeger serta 200 butir peluru dalam tas di kamar hotel.

Dari penyelidikan asal diketahui seluruh senjata itu dibeli dengan mata uang kripto setelah Avitan ada di Malaysia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement