REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Matthew Miller pada Kamis (2/5/2024) menolak memberikan komentar apa pun mengenai permintaan Polandia untuk mengerahkan senjata nuklir AS di negara kawasan Eropa Timur tersebut. "Tidak ada komentar," kata Miller saat konferensi pers.
Awal pekan ini, Wakil Menteri Pertahanan Polandia Pawel Zalewski mengatakan bahwa Warsawa telah mengajukan permohonan untuk berpartisipasi dalam skema pembagian nuklir aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan belum menarik permohonan tersebut. Zalewski menambahkan pula bahwa masalah tersebut harus didiskusikan dengan mitra Polandia di Barat.
Program berbagi nuklir memungkinkan AS untuk mengerahkan senjata nuklirnya di negara-negara NATO yang tidak memilikinya. Setelah membuat pernyataan tentang kesiapan Polandia menjadi lokasi penempatan senjata nuklir, Presiden Polandia Andrzej Duda membuat pernyataan lanjutan yang menyatakan bahwa belum ada keputusan resmi yang dibuat.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan, dia akan mengupayakan pertemuan dengan presiden untuk memahami apa yang mendorongnya menyarankan kemungkinan melakukan program berbagi nuklir tersebut. Pekan lalu, Duda mengundang Tusk untuk bertemu pada 1 Mei guna membahas penempatan senjata nuklir asing di Polandia, tetapi Tusk menolak tawaran itu dengan alasan sakit.