Senin 12 Feb 2018 15:00 WIB

Senegal Gandeng Kabupaten Boalemo Kerja Sama Pohon Aren

Diharapkan dapat memperkaya rujukan dan penerapan teknologi tepat guna bagi Senegal.

Delri yang Dipimpin Dubes RI untuk Senegal Mansyur Pangeran seusai pertemuan dengan Pimpinan FONSIS.
Foto: Istimewa
Delri yang Dipimpin Dubes RI untuk Senegal Mansyur Pangeran seusai pertemuan dengan Pimpinan FONSIS.

REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Sebagai sama-sama negara anggota OKI, Indonesia berkomitmen membantu Senegal dalam bidang pengolahan pohon aren. Pohon aren dirasa sangat mendesak dan tepat guna diterapkan di Senegal.

Hal ini disampaikan M Amar Ma’ruf, wakil dari kantor KUKPTTOKI ketika bertemu dengan pimpinan FONSIS (Fond Sovereign Senegal) di Dakar pada awal pekan ini. Dikatakan oleh Amar, Senegal patut diberikan perhatian untuk menerima best practices atau yang biasa dikenal dengan program reverse linkage (pertukaran model terbaik) terkait pengolahan pohon aren.

Di mata Senegal, Indonesia merupakan sebuah model pembangunan khususnya dalam hal penelitian produk kehutanan dan pertanian. Dengan adanya reverse linkage diharapkan dapat memperkaya rujukan dan penerapan aplikasi teknologi tepat guna bagi Senegal.

Sebagai tindak lanjutnya, FONSIS akan berkunjung ke Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Boalemo untuk menjajaki kerja sama tersebut. Diindikasikan oleh pimpinan FONSIS kunjungan akan dilakukan pada April sebelum pelaksanaan Indonesia-Africa Forum 2018.

Dubes RI untuk Senegal Mansyur Pangeran yang memimpin Delegasi RI dalam pertemuan dengan pimpinan FONSIS menyambut baik rencana kerja sama tersebut dan mengajak kepada FONSIS untuk segera merealisasikan kunjungan ke Kabupaten Boalemo.

“FONSIS diharapkan dapat memfasilitasi kerja sama antara Provinsi Ziguinchor dan Kabupaten Boalemo-Gorontalo agar kedua negara sama-sama dapat merasakan manfaat dan keuntungan dari kerja sama ini,” ujar Dubes, dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Dikabarkan FONSIS memiliki aset modal mencapai satu miliar dolar AS. Tumbuhnya lembaga-lembaga pendanaan nasional seperti FONSIS yang berkiprah di bidang investasi sektor unggulan, seperti pertanian, energi dan pertambangan diyakini dapat mendorong sekaligus membuka peluang kegiatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement