Jumat 26 Jan 2018 05:02 WIB

Jerman Tunda Tingkatkan Kemampuan Tank Milik Turki

Ini menyusul agresi militer pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke kawas

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Tank Turki
Foto: xinhua
Tank Turki

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman menangguhkan peningkatan kemampuan Tank milik Turki yang diberli dari Berlin. Ini menyusul agresi militer pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke kawasan utara Suriah.

Seperti diwartakan BBC, Jumat (26/1) sejumlah kekhawatiran timbul menyusul operasi militer Turki ke Suriah, termasuk dampaknya terhadap warga sipil. Berdasarkan laporan, sebanyak 28 warga sipil terbunuh dalam serangan udara yang diluncurkan militer Turki di Afrin.

Serangan artileri tersebut juga menewaskan dua militan YPG Kurdi di Suriah. Agresi tersebut juga memaksa ribuan warga mengungsi ke lokasi yang lebih kondusif.

Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel mengatakan, tindak lanjut dari peningkatan kemampuan tersebut akan dilakukan setelah koalisi pemerintah terbentuk. Meski demikian, belum ada laporan lebih lanjut kapan koalisi tersebut akan dibentuk.

Kendati, sejumlah politisi sayap kiri Jerman dan Kanselir Angela Merkel mengecam rencana peningkatan kapasitan tank tersebut. Anggota parlemen konservatif Norbert Rottgen mengatakan, serangan yang dilakukan Turki di Suriah telah melanggar hukum internasional.

Pekan lalu, otoritas Jerman menyetujui peningkatan kemampuan tank leopard 2 yang difabrikasi oleh perusahaan teknologi militer Rheinmetall. Upgrade terhadap tank yang sempat digunakan dalam perang era 1990-an itu akan membuat kendaraan tempur tersebut lebih tahan ledakan.

Namun berdasarkan gambar yang didapat, nyatanya tank-tank tersebut tidak hanya digunakan militer Turki untuk menggempur militan Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Kendaraan tempur lapis baja itu nyatanya juga digunakan untuk pelebaran sayap operasi militer Turki terhadap militan YPG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement