Selasa 10 Jul 2012 08:02 WIB

Pria Bersenjata Serang Konvoi Polisi di Meksiko, 11 Tewas

Polisi Meksiko
Foto: anp/afp
Polisi Meksiko

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Sejumlah pria bersenjata menyerang satu konvoi polisi di Negara Bagian Barat Sinaloa, Meksiko, pada Senin. Peristiwa yang melibatkan aksi tembak-menembak itu mengakibatkan tujuh perwira dan empat penyerang tewas, kata para pejabat.

Konvoi dua kendaraan polisi diserang pada saat melaju dari kota pesisir Los Mochis ke kota El Fuerte, kata seorang perwira di kepolisian El Fuerte. Tujuh petugas dan empat penyerang tewas, katanya.

Para pejabat tidak tahu motif serangan itu. Namun diduga itu serupa dengan serangan-serangan yang dilakukan oleh kartel narkoba.

Negara Bagian Pasifik Sinaloa adalah rumah bagi organisasi perdagangan terkaya dan tertua di Meksiko, kartel Sinaloa, yang dipimpin oleh orang Meksiko yang paling dicari - Joaquin "Shorty" Guzman.

Negara bagian itu telah menjadi pusat kekerasan narkoba pada saat terjadi pertempuran antar-kartel yang bersaing untuk menguasai jalur perdagangan narkotika miliaran dolar ke Amerika Serikat.

Ada laporan-laporan kekerasan lainnya di tempat lain di Meksiko pada Senin.

Di kota utara Torreon, tujuh mayat dimutilasi ditemukan bersama dengan catatan khas pengedar narkoba, kata para pejabat dari kantor kejaksaan agung negara bagian Coahuila.

Di negara bagian barat Michoacan, polisi menemukan enam mayat dalam dua lubang terpisah, menurut kantor berita milik pemerintah Notimex.

Lebih dari 55.000 orang telah tewas dalam kekerasan narkoba sejak Presiden Felipe Calderon meluncurkan serangan yang dipimpin tentara terhadap kartel tahun 2006.

Pemerintah telah menyalahkan perang wilayah antara kartel Sinaloa dan geng brutal Zetas, yang didirikan oleh para tentara pembangkang, atas pelonjakan angka pembunuhan dalam beberapa bulan terakhir.

Presiden terpilih Enrique Pena Nieto, yang akan mengambil-alih pemerintahan pada Desember, telah berjanji untuk cepat mengurangi tingkat pembunuhan di negaranya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement