Jumat 05 Jul 2013 20:20 WIB

10 Penemu Ini Tidak Kaya karena Temuannya (Bagian 2 Habis)

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Programer komputer Rusia, Alexey Pajitnov
Foto: blogspot
Programer komputer Rusia, Alexey Pajitnov

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penemu Microsoft dan Facebook, Bill Gates dan Mark Zuckerberg bisa menjadi kaya raya karena temuannya. Tapi tidak demikian dengan para penemu berikut yang ditulis BBC:

6. Tetris

Programer komputer Rusia, Alexey Pajitnov mengembangkan game Tetris bersama rekan-rekannya di sebuah pusat penelitian yang didanai pemerintah Rusia pada 1985. Dia hanya mendapat royalti setelah 10 tahun kemudian setelah dia membentuk perusahaan The Tetris Company.

7. Radio Engkol

Penemu radio engkol, Trevor Baylis mengatakan dia kini tidak mampu lagi tinggal di rumahnya di Twickenham London. Hal ini karena perusahaan yang berbisnis dengannya mampu mengambil desainnya dan dia kehilangan kontrol atas produknya, meskipun radio tersebut terjual jutaan unit di seluruh dunia.

Radio tersebut tidak memakai baterai untuk menyala tetapi pengguna cukup menggerakkan engkol selama beberapa detik.

8. Mesin Karaoke

Pebisnis Jepang, Daisuke Inoe menghasilkan uang dari bermain drum dan menyilakan pengunjung bar bernyanyi. Di suatu waktu dia tidak dapat datang ke pertunjukan dan merekam musik. Dia kemudian membuat mesin 11 Karaoke. Dia tidak membuat paten atas temuannya itu.

9. MP3

Dengan cepat MP3 telah menjadi standar dalam mengirim data musik melalui internet. Mahasiswa doktor Jerman, Karlheinz Brandenburg mulai membuat proyek MP3 pada 1980-an. Namun, karena mendistribusikan perangkat lunak tidak menghasilkan uang, MP3 dibuat sebagai perangkat lunak gratis.

10. World Wide Web

Tiga huruf www yang merupakan kependekan dari World Wide Web telah awam digunakan di internet. Tapi, nama Sir Tim Berners-Lee yang membuat web untuk membantu ilmuwan bekerja di laboratorium penelitian Eropa di Cern, jarang terdengar. Akan tetapi, temuannya dengan sukses cepat menyebar ke seluruh dunia.

Dia mengatakan temuannya cepat menyebar karena dia membuatnya gratis untuk digunakan. "Tidak semua penemu ingin menghasilkan uang tapi beberapa ingin berkontribusi untuk kebaikan bersama," ujar Tilly Blyth dari Museum Sains, Inggris.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement