Kamis 15 Aug 2013 14:26 WIB

Korban Tewas Kerusuhan Mesir Capai 280 Orang

 Demonstran yang mengalami luka dilarikan ke rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Cairo, Mesir, Rabu (14/8).
Foto: EPA/Mosaab Elshamy
Demonstran yang mengalami luka dilarikan ke rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Cairo, Mesir, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Suasana di Mesir, Kamis (15/8), masih dalam keadaan gawat setelah pasukan keamanan menyerbu kemah para pemrotes di Kairo yang mendukung presiden terguling, Muhammad Mursi, dalam serangan berdarah di seluruh penjuru negeri yang disebut menelan korban jiwa 278 orang.

Kementerian Kesehatan mengatakan 235 warga sipil terbunuh dalam serangan di Kairo dan beberapa wilayah lain di Mesir tempat bentrok kekerasan terjadi. Kementerian Dalam Negeri menambahkan terdapat 43 petugas keamanan yang juga kehilangan nyawa.

Pemerintah yang didukung tentara menerapkan masa darurat negara selama satu bulan dan jam malam di Kairo serta 13 provinsi lainnya setelah kerusuhan pada Rabu.

Foto-foto dan gambar video atas peristiwa berlumuran darah di Kairo memenuhi media sosial. Sementara, para pemuka dunia menyerukan penghentian kekerasan dan mengecam aksi pamer oleh pasukan keamanan.

Ikhwanul Muslimin dari pihak Mursi menyebut 2.200 korban meninggal dan 10.000 korban luka-luka. Mick Deane, juru kamera kawakan asal Inggris yang bekerja untuk Sky News, juga tertembak mati ketika meliput kejadian tersebut.

Penerapan keadaan darurat negara diberlakukan mulai Rabu pukul 16.00 dan jam malam setiap pukul tujuh malam hingga enam pagi.

 

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement