Sabtu 18 Apr 2015 11:31 WIB

Suhu Bumi Maret Capai Rekor Tertinggi

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL. Awan mendung menaungi kota Jakarta, Rabu (16/3). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hampir 43 persen cuaca sekarang dipengaruhi pemanasan global dan selebihnya faktor alam seperti La Nina dan El Nino.
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL. Awan mendung menaungi kota Jakarta, Rabu (16/3). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hampir 43 persen cuaca sekarang dipengaruhi pemanasan global dan selebihnya faktor alam seperti La Nina dan El Nino.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia baru saja mengalami suhu paling panas di bulan Maret sejak tahun 1880. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) merilis rata-rata suhu dunia mencapai 56,4 derajat Fahrenheid atau 13,6 derajat Celcius, lebih tinggi 1,5 derajat Fahrenheid dibandingkan rata-rata selama abad ke 20.

Para ilmuwan mengingatkan penggunaan bahan bakar fosil mendorong peningkaan emisi gas rumah kaca sehingga menyebabkan peningkatan suhu. Peningkatan suhu ini juga bisa mencairkan es di kutub sehingga menaikkan permukaan air laut.

Laporan tersebut merilis kehangatan tersebar merata di seluruh belahan bumi. Suhu tanah juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata biasanya. "Ini merpakan rekor tertinggi suhu di bulan Maret 1880-2015 melebihi rekor sebelumnya pada tahun 2010 sebesar 0,05 derajat celcius," ujar laporan tresebut seperti dikutip Daily Mail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement