Senin 27 Apr 2015 15:27 WIB
Gempa Nepal

Ketua DPR Apresiasi Langkah Cepat Kemenlu

Rep: c32/ Red: Damanhuri Zuhri
Warga mencari barang-barang dari reruntuhan rumah mereka yang hancur akibat gempa bumi di Kathmandu, Nepal, Senin (27/4).
Foto: AP/Bernat Armangue
Warga mencari barang-barang dari reruntuhan rumah mereka yang hancur akibat gempa bumi di Kathmandu, Nepal, Senin (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Setya Novanto memberi apresiasi terhadap langkah cepat yang dilakukan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) khususnya Duta Besar Indonesia di Nepal.

Terkait dengan hal tersebut, Duta Besar Indonesia di Nepal sudah mencari warga Indonesia yang menjadi korban bencana gempa bumi dan longsor di Nepal.

 

“Saya turut berduka cita atas meninggalnya ribuan rakyat di Nepal dalam bencana alam tersebut. Saya juga mengapresiasi Kemenlu yang langsung mencari 49 WNI yang diperkirakan menjadi korban,” kata Setya, Senin (27/4). Kendati dari 49 orang WNI tersebut belum semuanya dapat ditemukan dan dihubungi lebih lanjut.

 

Diketahui sebelumnya, terjadi gempa berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang Nepal dan India Utara, Sabtu (25/4). Selain menimpa WNI yang menjadi korban, bencana tersebut juga dilaporkan menewaskan lebih dari 1.800 orang.

 

Selain itu, akibat gempa tersebut juga memicu longsor mematikan di Pegunungan Everest. Terkait dengan kejadian gempa dan longsor di Nepal tersebut, masih ada belasan warga Nepal yang dilaporkan hilang.

DPR mendorong rencana pemerintah untuk membantu korban akibat bencana tersebut. Terlebih membantu rakyat Nepal tah hanya Indonesia saja pascagempa yang meluluhlantakkan negara tersebut.

 

Terkait dengan korban bencana tersebut, dari jumlah keseluruhan WNI di Nepal saat ini sebanyak 49 orang yang terdiri dari 18 orang WNI tinggal tetap di Nepal. Sementara 31 orang lainnya merupakan pengunjung. Dari 18 orang WNI tersebut, baru Sembilan orang yang bisa ditemukan.

 

Lalu dari 31 orang pengunjung baru 11 WNI yang baru bisa dihubungi. “Tentunya Kemenlu dan Duta Besar kita harus fokus mencari seluruh WNI di Nepal, karena rakyat Indonesia khususnya keluarga WNI sangat khawatir dengan keselamatan mereka,” tutur Setya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement