REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sebuah gunung berapi di Filipina memuntahkan abu vulkanik. Ini menjadi muntahan kedua kalinya dalam kurun waktu kurang dari satu pekan.
Dilansir AP, Kamis (7/5) Direktur Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, Renato Solidum mengatakan Gunung Bulusan di Provinsi Sorsogon tenggara Manila tersebut telah mengeluarkan abu sejauh 250 meter dari ketinggian 1.565 meter. Namun menurutnya tidak ada tanda-tanda terjadinya letusan keras.
Badan ini meminta pejabat setempat mengevakuasi warganya di radius 4 km dari kawah. Ia pun menghimbau agar pesawat tidak terbang di dekat gunung untuk menghindari ledakan tiba-tiba dan awan panas.
Solidium mengatakan, letupan itu disebabkan air tanah bersentuhan dengan batu panas dan naiknya magma. Hal tersebut seperti ledakan freatik khas Bulusan. Ledakan tersebut berlangsung sekitar 3-1/2 menit, jauh lebih singkat dibanding ledakan 1 Mei lalu yang mencapai lima menit.
Sebuah ledakan besar pernah terjadi pada Februari 2011 lalu. Saat itu, Bulusan menmuntahkan abu hingga 2 km dan membuat 1.200 penduduk desa mengungsi ke penampungan.
Bulusan merupakan salah satu dari 23 gunung berapi aktif. Namun, menurut Badan vulkanologi tidak ada letusan yang menyaingi letusan terkeras 1918 silam.
Negara ini masuk ke dalam 'Cincin Api' dimana aktivitas gunung dan gempa bumi kerap terjadi. Pada Juni 1991, Gunung Pinatubo di Filipina utara meledak. Ledakan tersebut menjadi salah satu letusan terbesar dalam abad ke-20.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
