REPUBLIKA.CO.ID,PANGUNA -- Gempa berkekuatan 7,2 Skala RIchter melanda Papua Nugini pada Kamis (7/5). Peringatan tsunami sempat dikeluarkan tapi kemudian diangkat kembali sekitar satu jam kemudian.
Dilansir dari The Guardian, gempa melanda sekitar 150 kilometer barat daya Panguna di Pulau Bougenville dengan kedalaman 22 kilometer. Pusat Peringatan Tsunami sempat mengatakan adanya potensi tsunami dengan gelombang mencapai satu meter. Namun badan tersebut kemudian mengangkat peringatan sejam kemudian.
Asisten direktur Geophysical Observatory Chris McKee mengatakan di Port Moresby, tak ada laporan kerusakan. Sebab pusat gempa berada jauh di lepas pantai.
"Gempa nampaknya belum sebesar perkiraan awal. Saya pikir ancaman telah berlalu, jadi kami hanya menunggu yang selanjutnya," kata McKee. Ini merupakan gempa keempat yang melanda wilayah tersebut dalam sepekan.
Pemilik penginapan Rising Sun di kota Arawa, Pulau Bouganville, Betha Lorenz mengatakan gempa seperti hentakan keras. Namun tak menyebabkan kerusakan.
"Salah satu tetangga saya berlari menuruni tangga dan saya tertawa saat ia berkata, 'Apa aku akan hidup?'. Saya bilang tidak terjadi apa-apa, santai saja," kata Lorenz.Saat gempa terjadi, Lorenz berlari ke luar namun gemuruh berakhir beberapa detik kemudian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
