Jumat 08 May 2015 15:39 WIB

PBB: Bantuan Internasional untuk Nepal Lamban

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Warga membersihkan sisa puing dari gempa susulan di kawasan Bhaktapur, Nepal, Sabtu (1/5).
Foto: Reuters
Warga membersihkan sisa puing dari gempa susulan di kawasan Bhaktapur, Nepal, Sabtu (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- PBB menilai respon internasional terlalu lamban dalam membantu Nepal, terutama dalam menyediakan dana darurat. Pada Jumat (8/5), Kepala pejabat PBB di Nepal, Jamie McGoldrick mengatakan menerima 22 juta dolar AS untuk pekan ini. Sementara pekan lalu, jumlah bantuan mencapai 415 juta dolar AS.

Dana-dana tersebut akan digunakan untuk upaya membangun kembali Nepal dalam tiga bukan pertama sejak gempa 25 April.

''Kebutuhan ini membuat kita harus meningkatkan jumlah secara dramatis,'' kata McGoldrick pada wartawan di Kathmandu.

Ia mengatakan akan fokus pada evakuasi korban di daerah terpencil dan menyelamatkan pengungsi yang selamat.

''Kita harus melakukannya dengan segera agar mereka bisa memiliki atap di atas kepala mereka sebelum musim hujan tiba,'' katanya. Upaya juga termasuk menyediakan kebutuhan darurat.

McGoldrick mengatakan gempa telah menewaskan lebih dari 7.800 orang dan melukai ribuan lainnya. Sekitar 400 ribu rumah hancur. PBB memperkirakan delapan juta orang terkena imbas gempa.

Pada Kamis, seorang pejabat kesehatan PBB mengatakan tidak ada penyakit dilaporkan di kamp-kamp pengungsi. Namun, beberapa kasus diare terjadi pada anak-anak. ''Hal tersebut masih normal,'' kata wakil direktur regional WHO untuk Asia Tenggara, Poonam Singh.

Meski demikian, kondisi bisa berbalik tajam jika musim hujan tiba. Musim hujan biasanya dimulai pada pekan kedua bulan Juni. Hujan dapat menyebarkan penyakit hingga memicu tanah longsor di pegunungan. Longsoran akibat gempa sebelumnya bisa memperparah kondisi longsor ketika musim hujan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement