Kamis 28 May 2015 20:02 WIB

Malaysia Pastikan 139 Jenazah Ditemukan di Kuburan Massal

Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi Tuanku Jaafar.
Foto: Reuters
Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi Tuanku Jaafar.

REPUBLIKA.CO.ID, WANG KELIAN -- Malaysia pada Kamis (28/5) menyatakan percaya bahwa 139 orang dikubur di sarang penahanan terpencil, yang digunakan penyelundup manusia, di perbatasan Thailand, yang ditemukan pada akhir pekan lalu.

"Berdasarkan atas ukuran kuburan itu dan sesudah daerah itu dibersihkan, kami mendapatkan pertanda lebih jelas bahwa satu makam, satu orang," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Wan Junaidi Tuanku Jaafar kepada wartawan.

Ketika ditanya AFP apakah ia percaya bahwa ada 139 mayat karena Malaysia sebelumnya mengatakan menemukan 139 makam, Wan Junaidi mengatakan, "Ya". Menteri itu menyatakan penyelidikan awal menunjukkan mayat tersebut dibungkus kain putih, sesuai dengan adat Muslim, dan ditandai dengan tongkat kayu.

"Berdasarkan atas temuan sejauh ini, tampaknya seperti penguburan layak, mayat itu dibungkus kain putih. Itu seperti pemakaman Muslim, beberapa di antaranya dangkal, tidak semua," kata Wan Junaidi pada jumpa pers di kota perbatasan Wang Kelian.

Polisi Malaysia pada awal pekan ini menyatakan 139 makam dan 28 markas tinggalan baru-baru ini ditemukan di sepanjang perbatasan utara dengan Thailand, yang mampu menampung ratusan orang. Polisi Malaysia percaya bahwa markas itu digunakan pedagang dan penyelundup manusia. Polisi Thailand pada awal Mei menemukan sarang serupa di sisi perbatasan mereka.

Mereka melancarkan tindakan keras, yang mengganggu aliran pendatang dari Bangladesh dan Myanmar melalui Thailand dan melintasi perbatasan darat ke Malaysia. Tindakan itu membuat perahu sarat ratusan pendatang kelaparan terjebak di laut. Malaysia dan Indonesia baru-baru ini setuju membolehkan kapal itu mendarat dengan aman menyusul kecaman dunia.

Polisi Malaysia menyatakan 37 orang ditangkap pada tahun ini atas dugaan perdagangan manusia, tapi tidak merinci keterangan itu. Dalam jumpa pers pada Kamis, Wan Junaidi menyatakan pasukan keamanan Malaysia tidak meronda daerah tempat kuburan itu ditemukan karena tampak tidak dapat dijangkau. Polisi khusus Malaysia memeriksa daerah itu sejak 11 Mei sesudah kuburan serupa ditemukan di Thailand, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement