Rabu 16 Mar 2016 09:52 WIB

Tiga Pilot Perempuan Brunei Lakukan Penerbangan Bersejarah ke Arab Saudi

Rep: Gita Amanda/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Tiga pilot perempuan Royal Brunei Airlines melakukan perjalanan bersejarah ke Arab Saudi dari Brunei Darussalam . Ini merupakan kali pertama perusahaan mengerahkan semua awak pesawat perempuan dalam perjalanan ke Saudi di mana perempuan tak diizinkan mengemudi.

BBC News melaporkan pada Selasa (15/3), para perempuan menerbangkan Boeing 787 Dreamliner dari Brunei ke Jeddah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Brunei.

Tahun lalu, perempuan di Saudi mulai mendapat kesempatan lebih berperan dengan diizinkan memberikan suara mereka untuk pertama kalinya dalam pemilihan kota. Sebanyak 978 orang perempuan juga terdaftar sebagai calon. Mereka bersaing bersama 5.938 orang pendaftar pria. Namun keputusan Raja Abdullah mengizinkan perempuan ambil bagian merupakan warisan penting.

Penerbangan Februari dipimpin Kapten pesawat Sharifah Czarena yang dibant Petugas Senior pertama Sariana Nordin dan Dk Nadiah Pg Khashiem.

Kapten Czarena dilatih di Inggris dan pada Desember 2013 menjadi pilot Royal Brunei pertama yang Boeing 787 Dreamliner dari Bandara Heathrow London. Dia mengatakan kepada The Brunei Times pada tahun 2012 menjadi pilot, biasanya dilihat orang sebagai pekerjaan yang didominasi kaum pria.

"Sebagai perempuan, seorang wanita Brunei, itu merupakan prestasi besar. Ini benar-benar menunjukkan kepada generasi muda atau anak-anak terutama bahwa apapun yang mereka impikan bisa tercapai," katanya.

Arab Saudi merupakan satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan mengemudi. Meski tak secara teknis mengemudi ilegal, tapi izin mengemudi hanya diberikan kepada lelaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement