Senin 27 Jun 2016 00:46 WIB

Gara-Gara Brexit, Pasar Saham Mesir Anjlok

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: M Akbar
Brexit
Foto: Ap Photo
Brexit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja pasar saham Mesir dilaporkan menunjukkan pelemahan pada akhir pekan lalu. Pelemahan ini dinilai sebagai respons atas keluarnya keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa.

Pelemahan kinerja bursa efek di Negeri Piramida itu telah memunculkan rasa khawatir para investor terhadap adanya ketidakstabilan global lebih lanjut yang dapat memotong arus masuk modal ke Mesir.

Dilansir World Bulletin, Senin (27/6) indeks saham Mesir turun 5,8 persen pada Ahad (26/6) sore. Sementara, para pelaku pasar saham Naeem di Dubai mencatat, dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh keputusan Brexit terhadap Mesir tidak akan begitu serius.

Alasannya, pelemahan mata uang poundsterling dan euro bakal memberi keuntungan bagi neraca ekonomi Mesir dari kegiatan impor.

''Ditambah lagi, sebanyak 16 persen dari total utang luar negeri Mesir lebih didominasi mata uang euro,'' tulis Naeem dalam laporannya.

Kendati demikian, para investor akan fokus pada risiko yang mungkin ditimbulkan oleh gejolak pasar global, sehingga akan membuat Mesir lebih sulit menarik arus masuk dana ke negara itu.

''Hal tersebut bakal memperburuk ketersediaan hard currency (mata uang yang relatif stabil) di Mesir, sehingga akan mengganggu kegiatan industri lokal dan bahkan mungkin membuat pelemahan mata uang pound Mesir menjadi tak terelakkan,'' tulis pasar Naeem lagi.

Menurut laporan terakhir, Commercial International Bank yang menjadi favorit para investor asing di Mesir saat ini mengalami pelemahan 4,8 persen. Sementara, pengembang real estate raksasa di negara itu, Talaat Mostafa, juga kehilangan nilai sahamnya sebanyak 8,7 persen.

Saham milik Juhayna Food Industries, perusahaan makanan Mesir yang rutin mengekspor produknya ke Eropa, juga menurun 10 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement