REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Angkatan udara Cina kembali melakukan latihan perang di Pasifik Barat. Pada Ahad (25/9), mereka menerbangkan lebih dari 40 pesawat pengebom dan tempur lainnya di atas selat antar kepulauan Jepang untuk menuju Pasifik Barat.
Juru bicara Angkatan Udara Cina, Shen Jinke mengatakan latihan perang reguler jarak jauh ini dilakukan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional Cina. Ini merupakan kali kedua Cina melakukan latihan di bulan yang sama.
Selain itu, Angkatan Udara juga melakukan patroli di zona identifikasi pertahanan udara Laut Cina Timur. Cina pernah dikecam Jepang dan AS pada 2013 karena melakukan ini di Laut Cina Timur.
Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) mengharuskan pesawat yang melintas untuk mengidentifikasi dirinya pada otoritas Cina. Shin dalam pernyataan yang diunggah di situs Kementerian Pertahanan mengatakan patroli bertujuan memonitor secara hati-hati setiap pesawat militer asing.
"Agar kami bisa membedakan respons pada setiap ancaman berbeda di udara, juga untuk melindungi wilayah udara nasional," katanya. Lebih lanjut, pernyataan menyebut pesawat Tentara Pembebasan Rakyat Cina juga telah berlatih di atas selat Miyako antara pulau Miyako dan Okinama, Jepang.
Angkatan Laut Cina telah sering menggunakan Selat Miyako sebagai jalur dari Cina timur ke Samudera Pasifik. Awal bulan ini, pesawat pengebom, pesawat tempur dan pesawat pengisi bahan bakar di udara juga melalui Bashi Channel yang memisahkan Taiwan dengan Filipina untuk latihan di Pasifik Barat.