Rabu 29 Mar 2017 12:15 WIB

Kamboja Larang Ekspor ASI ke Amerika Serikat

Air Susu Ibu yang diperah.
Foto: ist
Air Susu Ibu yang diperah.

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Kamboja secara resmi melarang penjualan dan ekspor air susu ibu (ASI) dari perempuan-perempuan yang sedang menyusui di negara itu ke Amerika Serikat (AS). Perintah pelarangan ekspor ASI ini dikeluarkan pemerintah Kamboja pada Selasa (28/3).

Selama ini Ambrosia Labs yang berbasis di Utah, AS, diketahui mengekspor susu dari lebih dari 90 perempuan Kamboja selama lebih dari dua tahun. ASI tersebut diperoleh dari perempuan-perempuan miskin Kamboja di ibu kota Phnom Penh dan kemudian dikirim ke AS, tempat susu-susu tersebut dipasteurisasi dan dijual seharga 20 dolar AS per kemasan.

Pelanggan perusahaan itu adalah para ibu di AS yang tidak bisa menghasilkan susu dalam jumlah yang cukup untuk bayi mereka.

Pada Selasa (28/3), kabinet Kamboja memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk bertindak segera untuk mencegah pembelian dan pengeksporan ASI dari para ibu di Kamboja. Menteri Negara Ngor Hong Ly mengatakan pembelian dan ekspor ASI harus segera dihentikan.

"Meski Kamboja miskin dan (hidup) susah, tidak pada tingkat sampai harus menjual susu dari para ibu," ujar Ngor Hong Ly seperti dikutip Reuters.

UNICEF menyambut larangan itu, mengatakan perdagangan semacam itu eksploitatif dan bahwa kelebihan ASI harus tetap berada di Kamboja, tempat banyak anak kekurangan nutrisi. UNICEF mencatat pemberian ASI eksklusif untuk bayi baru lahir selama enam bulan di Kamboja turun dari 75 persen pada 2010 menjadi 65 persen pada 2014.

"ASI dapat dianggap sebagai jaringan manusia, sama seperti darah, dan, dengan demikian, komersialisasi di Kamboja tidak harus didukung," kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement