Kamis 18 May 2017 07:03 WIB

Donald Trump akan Mendesak Pemimpin Muslim Perangi Ekstremisme

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Winda Destiana Putri
Donald Trump
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NEW LONDON -- Presiden AS, Donald Trump mengatakan, akan menggunakan lawatannya ke Arab Saudi untuk mendesak pemimpin negara-negara Muslim memerangi kebencian dan ekstrimisme. Hal itu diungkapkan di kelulusan Akademi Penjaga Pantai AS.

"Kita harus menghentikan terorisme Islam yang radikal," kata Trump yang mengaku ingin mencari mitra baru di Timur Tengah, seperti dilansir Arab News, Kamis (18/5).

Senada, North Atlantic Treaty Organization) merekomendasikan agar aliansi militer bergabung dengan koalisi internasional melawan ISIS. Dorongan Trump untuk sekutunya akan jadi isu utama pertemuan puncak NATO di Brussels pekan depan.

Kepala Komite Militer NATO, Jenderal Petr Pavel menuturkan, ada baiknya bila NATO menjadi anggota koalisi tersebut. Ia menerangkan, Kepala Angkatan Bersenjata pun telah sepakat kalau NATO harus berbuat lebih banyak memerangi terorisme.

"Anggota NATO semuanya berada dalam koalisi Anti-ISIS, pembicaraan sekarang adalah apakah NATO akan menjadi anggota dari koalisi itu," ujar Pavel.

Saat ini, sebanyak 28 negara anggota NATO memang berada di dalam koalisi atas nama negaranya masing-masing, termasuk untuk memasok pesawat pengintai AWACS tanpa peran bertempur. Peran NATO sendiri dapat mencakup pelatihan kekuatan lokal.

Selain itu, NATO dapat membantu membangun militer dan institusinya. Terlebih, negara-negara NATO tidak mau aliansi melakukan pertempuran aktif melawan militan ISIS. Untuk itu, Donald Trump dijadwalkan menghadiri pertemuan pemimpin NATO di Brussels itu pekan depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement