Ahad 21 May 2017 07:38 WIB

ISIS Tebar Ancaman ke Ulama di Filipina

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ilham
Gerakan ISIS (ilustrasi)
Foto: VOA
Gerakan ISIS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTABATO CITY -- Kelompok teror yang teridentifikasi sebagai ISIS telah mengancam ulama Muslim Filipina. Para ulama akan dianggap sebagai sasaran jika mereka mendukung kampanye antiteror pemerintah.

Dilansir dari Inquirer Net, Ahad (21/5), peringatan itu disampaikan melalui e-mail yang ditujukkan kepada pejabat Daerah Otonom di Muslim Mindanao (ARMM) atas nama Dawia Islamiyah (DI), nama yang diadopsi Grup Maute. Ancaman dikirim untuk sebuah pertemuan antiteror regional pekan lalu.

Menurut Sekretaris Eksekutif ARMM, Laisa Masuhud Alamia, DI telah menjanjikan kesetiaan terhadap ISIS dan memberikan dukungan membentuk kekhalifahan global. Dalam emailnya, DI mendesak umat Islam Filipina yang miliki saudara ulama untuk mengingatkan orang tua, saudara laki-laki, dan anak-anak untuk tidak berpartisipasi dalam kegiatan antiteror yang digelar pemerintah.

"Karena jika terjadi sesuatu kepada mereka di sepanjang jalan atau pada akhirnya, jangan beritahu kami kalau anda tidak diberi peringatan," tulis DI lewat surat ancaman itu.

Pertemuan puncak antiteror sendiri berlangsung dengan pengamanan ketat, dan berakhir tanpa insiden yang tidak diinginkan. Sejumlah ulama Muslim turut menghadiri pertemuan puncak yang berakhir pada Jumat lalu tersebut.

Menteri Dalam Negeri Pemerintah ARMM, Noor Hafizullah Abdullah memberikan dukungan terhadap ulama-ulama Filipina. Menurut Noor, ulama-ulama tidak boleh terpengaruh terhadap ancaman DI tersebut.

"Kebaikan harus menang atas kejahatan, dan kita harus bersatu untuk melindungi masyarakat kita dari ancaman tersebut," kata Noor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement